Wujudkan Indonesia Emas 2045, Baktiku Negeriku Genjot Pembangunan Desa Berkelanjutan di Pacitan

PACITAN, iNewsSidoarjo.id – Guna mendukung program prioritas pembangunan pemerintah, khususnya dalam implementasi Agenda Pembangunan Desa Berkelanjutan serta pencapaian SDGs Desa dan visi Indonesia Emas 2045, salah satu operator seluler plat merah kembali menggulirkan inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan.

Program bertajuk Baktiku Negeriku ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan perusahaan untuk memajukan negeri melalui penguatan pembangunan nasional.

Rangkaian program dimulai sejak (2/7) hingga (19/7) digelar di Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Desa Sukoharjo dipilih sebagai lokasi kedua pelaksanaan program ini, menyusul suksesnya kegiatan serupa di Desa Pampang, Gunung Kidul, Yogyakarta, pada minggu sebelumnya.

Baktiku Negeriku 2025 dirancang untuk mendorong pembangunan komunitas yang inklusif di wilayah tertinggal dan terpencil di seluruh Indonesia Dalam pelaksanaannya, melibatkan berbagai perangkat desa dan komunitas setempat seperti Badan Usaha Milik Kalurahan (BumKal), Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis), Kelompok Pembudidaya Ikan (PokDaKan), dan Gabungan Kelompok Tani (GaPokTan).

Menurut General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel, Andry Priyo Santoso, Program Baktiku Negeriku tidak hanya menjembatani kesenjangan digital, tetapi juga menumbuhkan semangat kerelawanan dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda Indonesia. “Melalui Employee Volunteering Program (EVP), karyawan turut berkontribusi pada tujuan nasional yang lebih luas dalam hal pemberdayaan dan ketangguhan bangsa,” jelasnya (23/7/2025).

Program ini pun mendapatkan apresiasi Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Masruroh. Ia menyampaikan bahwa Kemenpar mengapresiasi inisiatif Baktiku Negeriku sebagai contoh konkret sinergi strategis antara sektor swasta dan pemerintah, dalam mendorong transformasi digital di desa.

"Program ini tidak hanya menghadirkan akses teknologi, tetapi juga membangun fondasi ekosistem desa wisata yang adaptif dan berdaya saing melalui integrasi digital, pelestarian kearifan lokal, dan penguatan potensi pariwisata," jelasnya.

"Pendekatan kolaboratif seperti ini menjadi elemen penting dalam upaya mewujudkan pembangunan destinasi yang inklusif, kreatif, dan berkelanjutan, sejalan dengan arah kebijakan nasional di sektor pariwisata dan ekonomi digital," tutup Masruroh.

Program ini memiliki serangkaian aktivitas utama yang fokus pada pemberdayaan dan akselerasi digitalisasi desa, termasuk implementasi Integrated Farming Demonstration Plot (sistem pertanian terpadu berbasis edukasi dan teknologi), pengelolaan Creative Tourism and Circular Economy, serta pembangunan Creative Digital Center sebagai pusat pelatihan literasi digital untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.

Selain itu, karyawan perusahaan juga berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih Pantai Pancer Door dan penyuluhan pengolahan sampah. Keputusan untuk melanjutkan program Baktiku Negeriku pada tahun 2025 didasari oleh keberhasilan signifikan pelaksanaan program tahun 2024 di Desa Hegarmanah, Banten, dan Desa Air Sempiang, Bengkulu. Kedua desa tersebut mengalami peningkatan kualitas sosial dan ekonomi melalui kehadiran Digital Center, Smart Classroom, serta penyelenggaraan Integrated Farming Demonstration Plot. Sebagai contoh nyata, di Desa Hegarmanah, program ini berhasil meningkatkan jumlah wisatawan dari 595 menjadi 1.081 orang, hanya dalam empat bulan, membuktikan dampak positif program ini terhadap kemajuan ekonomi lokal.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan