get app
inews
Aa Text
Read Next : Sopir Truk Ditemukan Meninggal di Dalam Kabin di Jalan Raya Lingkar Timur Sidoarjo

Demonstrasi Sopir Truk Lumpuhkan Akses Tol Waru, Tuntut Keadilan Regulasi dan Berantas Premanisme

Kamis, 19 Juni 2025 | 15:16 WIB
header img
Aksi massa sopir truk saya menuju ke dinas perhubungan Jatim. ( Foto:Nanang Ichwan)

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Akses menuju dan keluar Tol Waru, Sidoarjo, lumpuh total pada Kamis (19/6) pagi setelah ratusan sopir truk menggelar aksi demonstrasi besar-besaran. Pemblokiran jalan nasional dari Bundaran Waru menuju Surabaya ini menyebabkan kemacetan parah dan memaksa pengguna jalan mencari jalur alternatif.

Pantauan di lokasi menunjukkan suasana riuh saat massa aksi dari Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) meneriakkan yel-yel perjuangan dan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 1.200 meter. Aksi yang dimulai dari Bundaran Waru ini melibatkan 785 truk dan sekitar 1.200 sopir yang berjalan kaki menyusuri jalur protokol, menyuarakan aspirasi mereka terhadap kebijakan yang dianggap merugikan.

Angga Firdiansyah, Ketua GSJT, menegaskan bahwa unjuk rasa ini adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang selama ini dialami para sopir truk. Mereka secara tegas menolak penerapan aturan Over Dimension and Over Loading (ODOL) dan menuntut revisi Pasal 277 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Semua yang tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 secara keseluruhan itu yang terdampak langsung adalah teman-teman sopir. Sedangkan pihak pengusaha atau penyedia muatan itu tidak pernah tersentuh," tegas Angga, menyoroti ketimpangan dampak regulasi tersebut.

Selain penolakan ODOL, GSJT juga mendesak pemerintah untuk segera menetapkan regulasi standar biaya angkut logistik. Angga menjelaskan bahwa ketiadaan kepastian harga angkut sering merugikan sopir, karena ongkos sering ditentukan sepihak oleh pemilik barang. "Selama ini yang terjadi di lapangan, pihak yang punya barang selalu seenaknya sendiri. Mereka minta muatan banyak, tapi ongkosnya ditentukan sepihak. Ini yang kami lawan," ujarnya.

Tidak berhenti di situ, para sopir juga menyoroti maraknya aksi premanisme di jalan raya yang kerap mengintimidasi mereka saat bekerja. GSJT mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap para pelaku. "Kami berharap aparat berwajib dapat memberantas aksi premanisme yang meresahkan sopir truk di jalanan," tandas Angga.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut