get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Hebat Magnitudo 7,2, Berpotensi Tsunami! Guncang Kamchatka Rusia

Kecewa Pada NATO, Ukraina Akan Melakukan Aliansi Dengan Negara Bersenjata Nuklir

Rabu, 16 Maret 2022 | 08:15 WIB
header img
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebut NATO lemah dalam menyikapi invasi Rusia. Ukraina kini ingin membentuk aliansi dengan negara-negara bersenjata nuklir. Foto/REUTERS

KIEV, iNewsSidoarjo.id- Kekecewaan Kiev terhadap NATO yang dianggap lemah karena tidak berbuat banyak dalam melawan invasi Rusia, membuat Ukraina berencana melakukan aliansi pertahanan dengan negara-negara yang dipersenjatai bom nuklir seperti Inggris.

Rencana Kiev untuk bersekutu dengan negara-negara bersenjata nuklir itu disampaikan pejabat tinggi keamanan setempat, Alexey Danilov, dalam sebuah wawancara radio pada hari Selasa (15/3/2022). Dikutip iNewsSidoarjo dari sindonews.com Rabu, (16/3/2022)

“Seluruh dunia sudah memahami apa yang terjadi di Ukraina. Sayangnya, tidak semua negara bereaksi dengan tepat,” kata Danilov, yang memimpin Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional (NSDC) Ukraina, kepada NV Radio Kiev. Kutipan pernyataannya kemudian di-posting di Facebook oleh NDSC.

Dia mengecam negara-negara yang lebih peduli tentang uang daripada nilai-nilai demokrasi. Menurutnya, beberapa negara Barat berada di pihak Kiev. "Tetapi yang lain membuat kami tergantung pada saat yang sulit, dan nama mereka akan hidup dalam keburukan," katanya.

Danilov menolak sekelompok organisasi internasional yang dibentuk setelah Perang Dunia II sebagai badan yang tidak berguna. Sebab, keberadaannya tidak memengaruhi apa pun, melainkan hanya menyampaikan keprihatinan.

“Ukraina perlu membuat aliansi pertahanan baru, yang harus mencakup negara dengan senjata nuklir. Hari ini adalah Inggris," katanya.

Dia juga mengatakan Ukraina telah mempersiapkan kemungkinan perang sejak November 2021, bahwa Kiev akan menang.

Menurutnya, Presiden Volodymyr Zelensky akan tidak mengambil satu langkah mundur dalam membela kepentingan nasional Ukraina.

Sebelumnya pada hari yang sama, Zelensky mengecam NATO sebagai aliansi lemah dan mempertanyakan komitmen aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) itu untuk membela anggotanya, karena menolak untuk terlibat di Ukraina.

NATO telah menyalurkan puluhan juta dolar dalam bentuk senjata dan bantuan lainnya ke Kiev dan memberlakukan embargo ekonomi yang luas terhadap Rusia. Namun, aliansi itu menolak mengirim pasukan, jet tempur dan juga menolak permintaan Kiev untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas wilayah udara Ukraina. Dalam pidato video pada hari Selasa, presiden Ukraina mengatakan warganya telah menyadari bahwa mereka tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan NATO dan sebagai gantinya mulai mengandalkan kekuatannya sendiri.

Salah satu tuntutan keamanan utama Rusia yang disuarakan kepada NATO pada bulan Desember adalah janji agar Ukraina tetap netral. NATO dan AS menolak ini, bersikeras pada kebijakan "pintu terbuka" aliansi tersebut.

Moskow menginvasi Ukraina sejak 24 Februari, dengan mengatakan bahwa Rusia harus melakukan demiliterisasi dan "de-Nazifikasi" pemerintah di Kiev setelah menolak untuk menyelesaikan konflik Donbass secara damai dan mencari senjata nuklir dan keanggotaan NATO. Ukraina mengecam langkah itu sebagai serangan tidak beralasan. iNewsSidoarjo.id

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu, 16 Maret 2022 - 04:14 WIB oleh Muhaimin dengan judul "Kecewa NATO Lemah, Ukraina Ingin Bersekutu dengan Negara Bersenjata Nuklir | Halaman 2". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/713917/41/kecewa-nato-lemah-ukraina-ingin-bersekutu-dengan-negara-bersenjata-nuklir-1647378186/10

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut