get app
inews
Aa Read Next : Barantin dan UNAIR Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kualitas SDM

Ngeri! Anggur Muscat Diduga Beracun, Ini yang Dikatakan Wamentan

Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:19 WIB
header img
Wamentan Soal Anggur Muscat Beracun. (Foto: MPI)

JAKARTA, iNewsSidoarjo. Id- Anggur Shine Muscat asal China yang disebut beracun karena mengandung zat berbahaya residu pestisida, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono buka suara. Ia menjelaskan pihaknya masih menunggu hasil kajian dari BPOM pada anggur shine Muscat.

"kita lagi nunggu hasil dari BPOM ya untuk pengecekan ya. Intinya ya kita kalau memang di situ ada pelanggaran atau di situ ada kandungannya, tentu akan kita kaji dan akan kita larang. Iya dong? Nah kita lagi nunggu hasil kajian kandungan di dalam anggurnya itu oleh BPOM, kan yang berwenang BPOM," kata Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Seperti dikutip iNewsSidoarjo dari okezone. com. Lebih lanjut, Sudaryono menegaskan bahwa pihaknya akan melarang impor anggur Muscat jika dianggap berbahaya. "Ya harus dong kan berbahaya," tegasnya.

Sudaryono mengatakan bahwa sebagian besar anggur di Indonesia berasal dari impor. Sebab, produksi anggur di Indonesia sangat minim. Minimnya produksi anggur dikarenakan yang mengkonsumsi hanya sebagian kelompok.

"Maksudnya kita juga sebisa mungkin arahan bapak Presiden adalah mengurangi impor dan kita naikkan ekspor kita. Jadi apa yang bisa diproduksi dalam negeri kita maksimalkan kalau itu bisa diproduksi, anggur atau buah-buahan yang kita masih impor kalau bisa kita produksi dalam negeri kita usahakan dengan benih yang baik dengan riset yang baik rekayasa genetika dan seterusnya sehingga di iklim kita di lahan kita di tanah kita itu tetap bisa ditanami dan sesuai dan tumbuh dan menghasilkan. Kan ini sebenarnya masalah teknologi aja sebetulnya," ungkapnya.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut