SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Pondok Pesantren Bumi Sholawat di Sidoarjo menggelar acara istimewa, untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini dengan cara yang berbeda. Ratusan santri dan warga setempat berkumpul di Cineplex untuk nonton bareng (nobar) film dokumenter karya para santri. Senin, (21/10/2024).
Acara ini tidak hanya merayakan pencapaian mereka, tetapi juga menyebarkan pesan inspiratif kepada penonton.
Faiq Admaja, siswa kelas 3 SMA, dengan penuh rasa haru dan bangga berbagi pengalamannya. Ia mengungkapkan betapa bahagianya mereka saat film yang mereka produksi berhasil mendapatkan penghargaan di ajang bergengsi internasional, ConnectHER.
Dua di antara banyak film yang ditampilkan, yaitu "Ikhma" dan "Jhebbing", menyuguhkan pesan mendalam tentang kehidupan dan pendidikan. Film "Ikhma" menggambarkan bagaimana santri dapat tetap istiqomah meski dalam berbagai tantangan.
"Hal ini menunjukkan bahwa lebih baik fokus pada keteguhan hati daripada sekadar mengejar predikat terbaik," jelas Faiq. Di sisi lain, film "Jhebbing" menyentuh isu pemberdayaan perempuan, khususnya di Madura, dengan menyoroti masalah pernikahan dini yang merenggut hak pendidikan anak perempuan.
"Film ini mengajarkan bahwa pendidikan adalah prioritas, terutama saat ekonomi keluarga terpuruk," tambahnya.
Terpisah, M. Misbachul Munir, Kepala Sekolah SMA Progresif Bumi Sholawat, memberikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas santrinya.
"Tahun ini, peringatan HSN kami gelar dengan nobar dan screening film, yang tentunya akan memotivasi anak-anak untuk berkarya lebih banyak lagi," ungkap Misbachul.
Ia menjelaskan bahwa acara screening ini adalah bagian dari rangkaian perayaan HSN, dengan harapan semangat santri untuk berkarya dapat memberikan kontribusi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Seluruh hasil penjualan tiket dan sumbangan yang terkumpul selama acara akan disalurkan untuk membantu saudara-saudara kita di Gaza, Palestina,” terang Misbachul.
"Saya berharap semangat santri untuk negeri terus mengalir, sehingga prestasi mereka di bidang film dapat seimbang dengan prestasi akademik," pungkasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan