get app
inews
Aa Read Next : Hanya Gara-gara Ini, Tentara Israel Tembak Mati Seorang Warga Palestina

Menikmati Es Pisang Ijo Daeng Bondan Khas Bugis Depan PN Sidoarjo

Jum'at, 25 Februari 2022 | 17:27 WIB
header img
Es pisang ijo Daeng Bondang di Sidoarjo legendaris sejak tahun 2000

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id-Warung 'Es Pisang Ijo Daeng Bondang' di Jalan Raden Wijaya Sidoarjo cukup melegenda. Kuliner khas Bugis Makasar yang berlokasi tepatnya di depan Kantor Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo paling banyak diburu.

Harganya pun terjangkau. Pelanggan hanya mengeluarkan kocek sebesar Rp 8 ribu untuk satu porsi ketika beli langsung di tempat. "Makan di tempat maupun di bungkus harganya tetap Rp 8 ribu," kata Daeng Bondan, kepada Sidoarjo.inews.id, Jum'at (25/2/2022).

Beda lagi ketika beli lewat aplikasi. Bondan mengaku pemesanan juga bisa lewat aplikasi. Ia mengaku bekerjasama dengan dua aplikasi yaitu Gofood dan Shopee Food.

"Kalau lewat situ harganya Rp 10 ribu," akunya.

Bukan hanya harga terjangkau, soal rasa 'Es Pisang Ijo Daeng Bondan' juga tak perlu diragukan lagi. Rasa pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau cukup maknyus. Belum lagi mutiara dan sumsum ditambah sirup ramuan spesial.

"Resep ini tetap kami pertahankan sampai saat ini," akunya.

Bondan menceritakan, dirinya mengawali jualan 'Es Pisang Ijo' itu pada 22 silam, tepatnya pada tahun 2000 silam. Ketika itu dirinya baru dua tahun menikah dengan Hasni, gadis asal Kelurahan Larua, Kecamatan Amparita, Kabupaten Sidrab, Sulawesi Selatan.

"Saya menikah tahun 1998 silam. Sempat tinggal di sana selama dua tahun, baru balik lagi di Kabupaten Sidoarjo tahun 2000," ucapnya mengawali cerita.

Sejak kembali ke Kabupaten Sidoarjo beserta istrinya itu, Daeng akhirnya memutuskan berjualan 'Es Pisang Ijo' yang satu lapak dengan milik orang tuannya, yang lebih dulu jual 'Es Kacang Ijo' sejak tahum 1980. "Satu lapak dengan orang tua. Dulu awalnya ini es kacang ijo saja.

Baru setelah sejak tahun 2000 kami buka juga es pisang ijo," jelasnya. Tekad bulat jualan es pisang ijo berkat resep istrinya. "Akhirnya jualan ini karena di Sidoarjo saat itu (Tahun 2000)masih belum yang ada jualan itu " akunya.

Putra kedua pasangan almarhum M Alwi Anwar La Sakka dan Suparmi beryukur hingga saat ini tetap bertahan untuk jualan tersebut. "Alhamdulillah tak terasa sudah 22 tahun jualan es pisang ijo ini. Tetap disyukuri," aku bapak dua itu. Meskipun, sambung dia, penghasilan saat ini tak seramai dulu.

"Kalau dulu bisa terjual sampai 400 porsi sehari. Kalau sekarang beda, alhamdulillah sehari habis 50 porsi," ungkapnya.

Editor : Nanang Ichwan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut