get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilbup Sidoarjo BHS : Saya Hadir Perkuat Subandi Mimik, Saya Yakin BAIK Menang

Naik Haji Bareng Sang Ibu, Kisah Putrie Aura Qoriah dan Penghafal Al-Qur'an Tunanetra Asal Binjai

Sabtu, 08 Juni 2024 | 14:44 WIB
header img
Andryanto Wisnuwidodo

MAKKAH, iNewsSidoarjo.id – Suara lantunan ayat suci Al-Qur’an Putrie Aura Hermawan yang syahdu membuat orang-orang di sekitarnya tak kuasa menahan air mata. Putrie Aura Hermawan merupakan jemaah haji tunanetra asal Binjai, Sumatera Utara. Dia tergabung dalam Kloter KNO-17.

"Perasaan saya masyaallah, senang sekali karena bisa berangkat bareng mama. Walaupun juga sebenarnya sedih karena seharusnya berangkat bertiga bareng papa, tapi qodarullah papa sudah meninggal, jadi tinggal berdua sama mama," kata Aura, dikutip dari sindonews.com pada Jumat (7/6/2024).

Diketahui jika usianya baru 21 tahun, tetapi prestasinya di bidang Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) tak main-main. Ditemui di sela-sela aktivitasnya beribadah haji di Syisyah, Makkah, Aura yang merupakan qoriah nasional dan penghafal Al-Qur’an ini mengaku senang terpilih menjadi tamu Allah.

Orang tua Aura sudah mendaftarkan haji dirinya saat dia berusia 8 tahun. Seharusnya Aura berangkat haji tahun 2021, namun karena pandemi rencana tersebut mundur. Mahasiswi Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Padang itu pergi haji bersama ibunya, Elis Hasfriyani (49).

Sedangkan ayahnya, Dodi Hermawan meninggal dunia pada tahun 2020 lalu karena gagal ginjal.

"Cuma qodarullah pastinya senang karena Baitullah itu adalah impian setiap umat Islam di dunia untuk bisa berangkat haji. Pastinya senang terharu," tuturnya. Di tengah keterbatasannya, gadis kelahiran Medan, 30 Maret 2003 itu tetap semangat menghafal Al-Qur’an.

Saat ini Aura sudah hafal 10 juz. Dia berharap bisa terus menghafal hingga 30 juz agar bisa memberikan 'mahkota' kepada orang tuanya di akhirat nanti. Aura lahir pada 30 Maret 2003 dalam kondisi prematur di usia 6 bulan dan dirawat di inkubator selama 39 hari.

Setelah membaik, dokter mengizinkan orang tua Aura untuk membawanya pulang. Namun, saat usianya 6 bulan, ada hal yang tak biasa yang terjadi pada Aura kecil itu. Menurut Elis, saat itu pengasuh Aura menyebut Aura tidak merespons mainan yang diberikan.

"Saya bawa ke rumah sakit katanya harus dioperasi matanya katarak. Saya bawa juga ke Penang di sana dibilang syaraf matanya putus, jadi nggak bisa diapa-apain. Papanya bilang mau ganti mata tapi nggak bisa," ujar Elis sambil meneteskan air mata.

Elis dan suami tak patah arang. Mereka terus mencoba berbagai pengobatan agar anak semata wayangnya sembuh. Selama tiga tahun mereka mencari pengobatan, bahkan hingga ke Singapura.

"Sama ayahnya (Aura) dibawa ke rumah sakit di Singapura sama dokternya bilang syaraf matanya putus, nggak bisa diapa-apain," katanya.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut