JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – SEBANYAK 5 pelatih top dunia yang kalah pamor dari Shin Tae-yong (STY) di Piala Asia 2023 akan diulas. Lantas, siapa saja pelatih yang dimaksud? Dikutip dari okzone.com pada kamis (1/2/2024) Tercatat, tim-tim yang mereka tangani justru gugur di fase grup atau 16 besar, alias tak lebih baik ketimbang Timnas Indonesia racikan Shin Tae-yong.
Kalah pamor yang dimaksud di sini adalah, meski memilki pengalaman melatih yang lebih tinggi atau mempunyai pemain lebih berpengalaman ketimbang Shin Tae-yong, nyatanya pelatih-pelatih di bawah ini gagal mencetak prestasi maksimal.
Berikut 5 pelatih top dunia yang kalah pamor dari Shin Tae-yong di Piala Asia 2023:
1. Roberto Mancini (Arab Saudi) Di posisi puncak ada Roberto Mancini.
Secara pengalaman jangan ragukan kualitas pelatih yang satu ini. Ia pernah mengantarkan Inter Milan dua kali juara Liga Italia, memberikan trofi Premier League perdana bagi Manchester City hingga membawa Italia juara Piala Eropa 2020!
Sederet pencapaian di atas membuat Federasi Sepakbola Arab Saudi (SAFF) berani memberikan kontrak fantastis kepada Roberto Mancini selama empat tahun (2023-2027).
Menurut La Gazzetta dello Sport, Mancini digaji 30 juta euro atau setara Rp511 miliar per tahun! Namun, apa hasilnya? Dalam 10 laga terakhir, Arab Saudi kalah empat kali, termasuk tumbang adu penalti 2-4 dari Korea Selatan di 16 besar Piala Asia 2023.
2. Juan Antonio Pizzi (Bahrain) Juan Antonio Pizzi pernah menangani Valencia hingga mengantarkan Cile juara Copa America 2016. Ia juga pernah membesut Arab Saudi selama dua tahun (2017-2019) sehingga akrab dengan kultur negara Asia Barat.
Namun, juru taktik asal Argentina ini gagal membawa sang anak asuh melaju jauh di Piala Asia 2023. Bahrain rontok di 16 besar setelah kalah 1-3 dari tim kuat Jepang.
3. Paulo Bento (UEA) Berpengalaman menangani Timnas Portugal dan pernah mengantarkan Olympiakos juara Liga Yunani, nyatanya tak banyak membantu Paulo Bento saat membesut Timnas Uni Emirat Arab di Piala Asia 2023.
Digadang-gadang akan melaju jauh, Ali Mabkhout dan kawan-kawan justru rontok di 16 besar. Ironisnya, tim yang mengalahkan UEA adalah tim kuda hitam, Tajikistan.
4. Philippe Troussier (Vietnam) Philippe Troussier pernah membawa Jepang juara Piala Asia 2000 hingga mengantarkan skuad Samurai Biru lolos 16 besar Piala Dunia 2002.
Secara pengalaman, juru taktik asal Prancis itu sudah paham betul dengan kultur dan persaingan di persepakbolaan Asia. Namun, Philippe Troussier gagal total saat menangani Timnas Vietnam di Piala Asia 2023.
Vietnam hanya finis sebagai juara kunci Grup D setelah kalah 2-4 dari Jepang, tumbang 0-1 dari Timnas Indonesia dan diempaskan Irak 2-3.
5. Branko Ivankovic (Oman) Branko Ivankovic pernah membawa Iran juara Asian Games 2002, mengantarkan Dinamo Zagreb dua kali juara Liga Kroasia hingga membuat Persepolis mendominasi Liga Iran pada 2017-2019.
Sayangnya, prestasi apik di atas gagal diulangi Branko Ivankovic bersama Oman. Pelatih asal Kroasia ini gagal meloloskan Oman ke 16 besar Piala Asia 2023 setelah hanya finis di posisi tiga Grup F. Branko Ivankovic pun dipecat dan posisi pelatih Timnas Oman kini lowong. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan