Setiap gerakan pemain diselaraskan dengan iringan musik. Kegiatan ini menekankan pada aspek ketahanan pangan sebagai modal utama dalam implementasi pemajuan kebudayaan. Selain Desa Bugeman, di wilayah tapal kuda Jawa Timur, fasilitasi juga diberikan kepada desa-desa yang memiliki komitmen dalam hal ketahanan pangan yaitu, Desa Kandangan di Kabupaten Lumajang, Desa Klungkung di Kabupeten Jember, dan Desa Kemiren di Kabupaten Banyuwangi.
Dalam melaksanakan tradisi Ojung, terdapat prasyarat yang harus dipenuhi, yaitu produksi pangan sasandhing (sesajen).
Untuk melatih warga desa dalam melestarikan tradisi ini, maka diadakan pelatihan dan pagelaran, sekaligus sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, lembaga kebudayaan, dan pranata kebudayaan di Desa Bugeman. Adapun rangkaian kegiatan ini adalah pelatihan membuat Tapay Kambhang (Tape Ketan), pelatihan tari Ojung sebanyak 50 orang, pelatihan membuat makanan, kue, dan minuman sebagai Sesajen (Sasandhing) dalam Ritus Selamatan Desa (Ojung), pelatihan membuat Leghin (tandu) sebagai wadah Sesajen (Sasandhing) dalam Ritus Selamatan Desa (Ojung).
Kemudian pelatihan Ojung dan membuat Manjalin (Rotan), dengan puncak acara Festival dan Pagelaran Budaya di lapangan Kecamatan Kendit. Selanjutnya, pelaksanaan kegiatan Mertè Pangan Dhisa Bugeman ini melibatkan sekitar 350 orang sebagai peserta, maestro, narasumber, dan warga lokal sebagai panitia.
Kontribusi seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan ini adalah salah satu wujud pembangunan ekosistem kebudayaan desa yang berkelanjutan.
"Melalui kegiatan Pelatihan dan Pagelaran Budaya Mertè Pangan Dhisa Bugeman ini diharapkan masyarakat Desa Bugeman mendapat informasi tentang potensi budayanya serta bisa memproduksi pangan, yaitu bisa menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan atau mengubah bentuk pangan sasandhing (sesajen) dalam ritus Ojhung," ungkapnya. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan