SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Sebanyak 90 jemaah umrah asal Jawa Timur akhirnya bisa berangkat ke tanah suci untuk melakukan ibadah Umrah, setelah sebelumnya mereka tertunda keberangkatannya selama satu tahun.
Para jamaah umrah ini berangkat melalui PT Cahaya Cemerlang Aswad (Chatour Travel) dan dilepas langsung oleh Komisaris Chatour Travel H Muhibbin Billah di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Selasa (15/8/2023).
Para jamaah umrah ini mendaftar melalui Travel Arofah Mina yang gagal berangkat dan kemudian di ambil alih oleh Chatour Travel.
Komisaris Chatour Travel Muhibbin Billah mengatakan, pihaknya bersyukur dapat memberangkatkan para Jemaah umrah dari Travel Arofah Mina.
Pihaknya juga menghimbau kepada para Jemaah untuk segera berkoordinasi dengan pihak travel untuk kepastian keberangkatannya.
“Alhamdulillah, saya bersyukur melihat sahabat saya dan para jamaah berangkat ke tanah suci. Insya Allah saya jamin, sahabat saya buka penipu, dia memang lagi kena masalah saja. Selanjutnya, para Jamaah yang mempercayakan Arofah Mina untuk segera berkoordinasi, masih banyak tanggal keberangkatan yang sudah kita siapkan,” kata Muhibbin.
Lebih jauh Muhibbin menjelaskan, dari data yang di terimanya terdapat sekitar 6.000 jemaah dari Travel Arofah Mina yang gagal terbang. Dengan skema yang dimiliki Chatour dengan sebelas jadwal penerbangan dalam satu minggu, dan akan diatur sedemikian rupa agar para keseluruhan Jamaah dapat terbang.
Diperkirakan jadwal penerbangan untuk Jamaah ini berakhir hingga bulan Februari 2024 mendatang.
“Kalo total keseluruhan 6.000 jemaah, kita punya datanya. Para Jamaah ini akan selesai diberangkatkan kurang lebih pada bulan februari 2024. Kita memiliki sebelas penerbangan pesawat dalam satu minggu. Dimana pesawat-pesawat itu akan kita atur untuk keberangkatan para Jemaah Arofah Mina,” terang Muhibbin.
Ditanya terkait motifasi memberangkatkan jamaah umrah Arofah Mina, Muhibbin mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan adanya pemberitaan tentang adanya jamaah umrah yang gagal terbang di wilayah Surabaya.
Selain itu, pihaknya berupaya untuk membantu menyelesaikan masalah yang menjadi beban negara.
“Motifasi yang paling utama adalah melihat kota Surabaya dengan berita yang kurang enak didengar tentang Jamaah gagal terbang, itu membuat asosiasi merasa prihatin. Selain itu kita juga membantu menyelesaikan masalah yang menjadi beban negara. Terlebih lagi Menteri Agama adalah seorang kader pemuda ansor. Dan saya sendiri adalah anggota Bendahara Ansor Jatim, dan saya harus mengambil sikap,” ujar Muhibbin.
Terkait persoalan adanya Jemaah gagal berangkat, lanjut muhibbin, pihaknya berharap tidak terulang Kembali. Dirinya juga berpesan kepada penyedia jasa travel untuk tidak memberikan harga yang mengikat. Pasalnya, harga perjalananan umrah sering berubah sesuai situasi dan kondisi.
“Untuk masalah yang terjadi yang kemarin tidak boleh terulang Kembali, satu pesan saya, jangan membuat harga yang mengikat. Umrah ini tidak bisa hari ini mendaftar, berangkat tiga bulan yang akan datang harganya sama, itu gak bisa. Walaupun itu salah satu trik dalam marketing, namun, itu trik yang harus di hindari,” imbuh.
Terpisah Direktur Utama Travel Arofah Mina, Heri Wibowo mengatakan, pihaknya berterima kasih dengan dukungan yang diberikan travel Chatour.
Dirinya juga menghimbau kepada para Jemaah untuk segera berkoordinasi dengan Travel Arofah Mina yang terdapat paguyuban jamaah yang akan mengatur jadwal keberangkatan.
“Alhamdulillah supportnya Chatour dan Pak Muhibbin. Saya himbau kepada para jamaah untuk segera berkoordinasi dengan Arofah Mina. Di kantor ada paguyuban Jemaah yang mengatur keberangkatan,” kata Heri.
Guna memastikan para Jmaah dapat berangkat sesuai jadwal, pihak Arofah Mina inten melakukan komunikasi kepada para Jemaah. Serta memberikan edukasi terkait kondisi Arofah Mina yang terkena saksi, dan tidak bisa memberangkatkan sendiri jamaah ke Arab Saudi.
“Kita komunikasi intens dan memberikan edukasi karena Arofah Mina sedang mendapatkan sanksi pembekuan, ini sudah pasti konsekuensi hukumnya tidak dapat memberangkatkan sendiri, makanya kita butuh partner dan kebetulan kita mendapatkan partner yang sangat tepat yakni Travel Chatour. Dan kami sangat terbantu sekali dengan adanya Chatour,” jelas Heri.
Sementara itu salah satu jamaah umrah yang hari ini berangkat yaitu Yudi Suryanti asal Malang mengaku senang dan bahagia akhirnya bisa menunaikan ibadah umrah, setelah dirinya menunggu hingga setahun.
“Alhamdulilah, saya bersyukur bisa berangkat setelah saya menunggu satu tahun. Selama ini saya bersabar menunggu, dan selalu berfikir positif hingga akhirnya saya bisa beribadah umrah,” pungkas dia.
Editor : Nanang Ichwan