JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Jenazah ulama kharismatik asal Sarang, Rembang, KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) masih utuh setelah empat tahun dikubur di komplek pemakaman Ma’la, Arab Saudi.
Upaya pemindahan jasad Mbah Moen pun dibatalkan lantaran kondisi kain kafan dan jasad Mbah Moen tak sedikit pun yang robek. Informasi tersebut disampaikan GMNU dalam unggahannya di akun Instagram resminya @gmnu_official,
“Alhamdulillah hadza min ajaibillah. Beribu puji syukur karena Janazah beliau Syaikhina Maemoen Zubair tidak jadi dipindahkan (dari Ma’la) karena jasad beliau masih utuh jadi dikembalikan lagi,” tulis @gmnu_official, Minggu (23/7/2023).
Melangsir dari iNews.id, sesuai aturan dari pemerintah Arab Saudi, setiap 4 tahun jasad yang dikebumikan di Ma'la akan dipindahkan ke tempat lain yang dirahasiakan.
“Karena setiap 4 tahun jasad yang dikebumikan di ma'la akan dipindahkan. Untuk Syaikhina Mbah Maimoen Zubair Lahul Fatihah, Aamiin,” tulis @gmnu_official.
Seperti diketahui, almarhum KH Maimoen Zubair wafat di Makkah empat hari jelang Wukuf Arofah yang merupakan puncak prosesi ibadah haji, Selasa (6/8/2019). Putra Mbah Moen, Taj Yasin Maimoen mengungkapkan, ayahnya bahkan selalu melantunkan salawat khusus agar kelak bisa wafat di Makkah dan dimakamkan di Ma'la.
"Abah selalu berselawat supaya bisa kumpul bareng cucu-cucu nabi," ucapnya. Dikutip dari berbagai literatur, Ma'la adalah sebuah pemakaman yang berada di utara Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Di sini dikuburkan buyut, paman, kakek, istri dan keturunan Nabi Muhammad Saw. Pemakaman Ma' la juga disebut jannatul mu'alla.
Selain keturunan Nabi Saw, di pemakaman Ma'la juga ada ulama Nusantara yang pernah menjadi imam masjidil haram, yakni Syeikh Nawawi Al Bantani.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan