get app
inews
Aa Read Next : BREAKING NEWS! Timur Tengah Memanas, Israel Balas Serang Iran

Trump: Biden Seret AS ke Perang Dunia III, Hingga Kirim Bom Cluster ke Ukraina

Rabu, 12 Juli 2023 | 08:10 WIB
header img
Mantan presiden Donald Trump mengkritik keras keputusan Presiden AS Joe Biden mengirimkan bom cluster ke Ukraina. Foto/Ilustrasi

WASHINGTON, iNewsSidoarjo.id - Mantan presiden, Donald Trump, mengkritik keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk mengirimkan bom cluster ke Ukraina.

Trump menyebut Biden menyeret AS ke dalam Perang Dunia III dengan membuat keputusan kontroversial tersebut.

“Joe Biden seharusnya tidak menyeret kita lebih jauh ke arah Perang Dunia III dengan mengirimkan munisi tandan ke Ukraina — dia seharusnya mencoba mengakiri perang dan menghentikan kematian dan kehancuran mengerikan yang disebabkan oleh pemerintahan yang tidak kompeten," kata Trump dalam sebuah pernyataan.

"Amunisi tandan yang tidak meledak ini akan membunuh dan melukai pria, wanita, dan anak-anak Ukraina yang tidak bersalah selama beberapa dekade mendatang, lama setelah perang — kami berdoa — telah berakhir,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari sindonews.com melalui The Hill, Rabu (12/7/2023).

Dalam pernyataannya, Trump mencerca Biden karena tekadnya untuk memasok Ukraina dengan pasokan senjata yang sangat banyak.

“Kita seharusnya tidak mengirimkan persediaan terakhir kita ke Ukraina pada saat persenjataan kita sendiri, menurut Crooked Joe Biden, sangat berkurang,” cela Trump.

Trump juga menyerukan de-eskalasi perang di Ukraina tetapi tidak merinci langkah apa yang harus diambil untuk melakukannya.

“Joe Biden secara sia-sia dan berbahaya membawa kita ke dalam Perang Dunia III, yang akan menjadi mimpi buruk di luar imajinasi—penghancuran! Kita harus menghentikan kegilaan ini, segera mengakhiri pertumpahan darah di Ukraina, dan kembali fokus pada kepentingan vital Amerika," tulis Trump dalam pernyataan tersebut.

Biden minggu lalu mengumumkan keputusannya untuk mengirim munisi tandan ke Ukraina dan telah menerima kritik dari faksi kedua belah pihak sebagai hasilnya. Biden mengatakan itu adalah keputusan yang sulit, tetapi perlu untuk diambil mengingat persediaan amunisi yang menipis dengan cepat — di Ukraina dan di seluruh dunia.

Beberapa sekutu yang ragu-ragu untuk sepenuhnya mendukung keputusan tersebut masih menekankan pentingnya perjanjian dengan Ukraina untuk meminimalkan risiko sipil.

Bom cluster melepaskan submunisi yang mencakup area yang luas saat meledak, menjadikannya efektif untuk menargetkan formasi massa tentara, tetapi juga membuat bom cluster yang tidak meledak berbahaya bagi warga sipil.

Lebih dari 100 negara telah melarang penggunaannya, meskipun Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina tidak termasuk di antaranya.

Posisi Trump sendiri terhadap munisi tandan merupakan pergeseran nyata dari kebijakan yang diberlakukan selama pemerintahannya.

Pada tahun 2017, Menteri Pertahanan Trump, Jenderal Jim Mattis, memutuskan untuk membatalkan kebijakan era Obama yang akan mengakhiri penggunaan sebagian besar bom curah oleh Amerika Serikat pada tahun 2018. iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut