get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral! Piring Hermes Seharga Rp3 Juta, Jadi Souvenir Pernikahan Anak Bos Air Asia

Semoga Mati Ditikam Keris! Begini Kutukan Mengerikan Ayah Ken Dedes Ketika Diculik

Kamis, 06 Juli 2023 | 20:33 WIB
header img
Ilustrasi lukisan Ken Dedes (Okezone/Istimewa)

MALANG, iNewsSidoarjo.id – Sumpah atau kutukan mengerikan pernah diutarakan oleh ayah Ken Dedes bernama Mpu Purwa ke penguasa Tumapel. Hal ini dikatakan setelah sang putri diculik dan dikawin paksa oleh Tunggul Ametung.

Penyebabnya tentu cukup jelas, karena Ken Dedes merupakan perempuan cantik jelita di masa Kerajaan Kediri di bawah pemerintahan Kertajaya.

Kecantikan putri dari Mpu Purwa ini konon begitu tersohor hingga negeri seberang kala itu. Hal ini membuat Tunggul Ametung sang penguasa begitu berhasrat menikahinya.

Hasratnya itu kian tak terbendung saat Tunggul Ametung bertemu dengan Ken Dedes, meski di lain sisi Ken Dedes tak ada niatan sedikit pun untuk menerima ajakan menikah sang penguasa Tumapel ini. Ken Dedes terpaksa menikahi Tunggul Ametung, ia terpaksa menikahi Tunggul Ametung karena mempunyai kekuasaan dan bertahta di Tumapel, salah satu daerah kekuasaan Kerajaan Kediri.

Di sisi lain Ken Dedes tak bisa menolak ajakan menikah dari Tunggul Ametung dikutip iNews.id dan dari "Menuju Puncak Kemegahan : Sejarah Kerajaan Majapahit", Kamis (6/7/2023) Ken Dedes merasa muak dan jijik dengan pernikahannya dengan penguasa Tumapel kala itu.

Dia sama sekali tak mempunyai rasa cinta dan kesetiaan terhadap Tunggul Ametung. Pernikahan dilakukan Dedes secara terpaksa, di matanya sebenarnya tidak memenuhi unsur - unsur persyaratan pernikahan yang sah.

Dikisahkan, pernikahan itu dilakukan tanpa adanya saksi, bahkan pernikahan itu dilakukan tanpa menyebut namanya dan nama ayahnya, Mpu Purwa.

Mantra - mantra yang diucapkan dalam bahasa Sanskerta, dalam pandangan Ken Dedes banyak yang salah. Upacara pernikahan ini pun dinilai Ken Dedes, tidak sah dan penuh kecacatan. Sang ayah Mpu Purwa yang mencari anaknya juga dibuat panik dan marah.

Mpu Purwa saat itu sedang bertapa di Tegal Panawijen ini terpaksa kehilangan sang anak yang dikawin lari oleh Tunggul Ametung. Dia begitu terpukul ketika pulang mendapati rumahnya kosong dan anaknya tak ada di rumah.

Bahkan Mpu Purwa juga dikisahkan mengucapkan kutukan kepada siapapun yang menculik anaknya.

"Semoga yang melarikan anak saya tidak akan selamat hidupnya; semoga dia mati tertikam keris. Sumur-sumur di Panawijen supaya kering dan sumber-sumber tidak mengeluarkan air lagi", demikian ucapan Mpu Purwa.

Hal ini sebagai hukuman para penghuni karena mereka tidak memberi tahu saya akan pencurian anak saya.

Semoga anak saya yang telah mempelajari karma ama-madangi tetap selamat dan mendapat bahagia besar. Saat pernikahan keduanya, adalah pendeta Balakangka yang memimpin prosesinya.

Seluruh pendeta dari berbagai desa di seluruh Tumapel pun didatangkan. Jumlah mereka sekitar empat puluh orang. Konon di setiap gerakan upacara pernikahan itu, yang dilakukan oleh Ken Dedes tidak lain adalah karena keterpaksaan.

Misalkan saat prosesi membasuh kaki sang suami, Ken Dedes tidak bersedia. Di dalam pikirannya berkata bahwa bagaimana bisa dirinya yang seorang brahmani, justru yang disuruh membasuh kaki seorang sudra yang diangkat sebagai ksatria.

Karena tak mau membasuh kaki Tunggul Ametung inilah pendeta Balakangka langsung memegang tangan lembut Ken Dedes dan memaksanya untuk membasuh kaki sang suami, Tunggul Ametung.

Ken Dedes hanya bisa termenung merenung selama berada di Istana Pakuwan. Apalagi saat dirinya dipaksa menjadi istri akuwu Tumapel.

Ken Dedes terpaksa harus menelan upacara pernikahan yang ia anggap menghinakan dirinya yang dilakukan oleh kaum Wisnu. iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut