JAKARTA, iNewsSidoarjo.id - Kisah Nabi Yusuf AS tertulis dalam Alquran surat Yusuf yang berjumlah 111 ayat. Kisah ini juga penting untuk diketahui umat Islam sebagai contoh kesabaran menghadapi kezaliman.
Seperti diketahui Nabi Yusuf AS adalah putra ketujuh dari dua belas putra Nabi Yaqub AS. Ia dan adiknya, Bunyamin adalah kesayangan dari ayahnya. Ternyata, hal ini membuat rasa iri dari saudara-saudaranya yang lain.
Akibatnya, saudara-saudaranya pun tega memasukkan Nabi Yusuf ke dalam sumur tua. Harapannya, agar sang ayah mampu melupakan Yusuf dan menyayangi mereka.
Melangsir dari iNews.id, Yusuf dibuang di sumur yang terletak di sebuah persimpangan jalan. Di sana, tempat para kafilah dagang dan musafir biasa lewat dan beristirahat, Suatu hari, rombongan kafilah pedagang melewati sumur tua tempat Nabi Yusuf dibuang.
Tanpa sengaja, mereka yang kehausan mengambil air dari sumur itu dan membuat Nabi Yusuf berhasil keluar. Mereka pun menjual Yusuf kepada saudagar kaya di Mesir hingga akhirnya diangkat menjadi anak.
Saudagar kaya tersebut merawat Yusuf dengan baik sehingga membuat Yusuf tumbuh menjadi pemuda tampan. Ketampanan wajah Nabi Yusuf bahkan membuat ibu angkatnya tergoda untuk mengajaknya berbuat sesak.
Namun, Nabi Yusuf tidak tergoda dan memanjatkan doa. Arab: قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ Latin: Qāla rabbis-sijnu aḥabbu ilayya mimmā yad‘ūnanī ilaih(i), wa illā taṣrif ‘annī kaidahunna aṣbu ilaihinna wa akum minal-jāhilīn(a).
Artinya: (Yusuf) berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang-orang yang bodoh.”
Dalam kisah Nabi Yusuf, karena menolak niat buruk sang ibu angkat, Nabi Yusuf difitnah dan dimasukkan ke dalam penjara. Namun, ketakwaan kepada Allah membuatnya ia bebas dari penjara.
Nabi Yusuf pun tumbuh menjadi seseorang yang dihormati, yakni bendaharawan negeri (Mesir).
Tak lupa, ia memanjatkan doa kepada Allah SWT seperti dalam surat Yusuf ayat 101: Arab: رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۚ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ Latin: Rabbi qad ātaitanī minal-mulki wa ‘allamtanī min ta'wīlil-aḥādīṡ(i), fāṭiras-samāwāti wal-arḍ(i), anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah(ti), tawaffanī muslimaw wa alḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn(a).
Artinya: Tuhanku, sungguh Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat.
Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh.” Demikian kisah Nabi Yusuf AS singkat. Semoga bisa menambah iman kita kepada Allah SWT ya! iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan