SIDOARJO, iNewsSidoarjo id-Lahan pertanian seluas 46 Hektar, di Desa Gempol Klutuk, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, terendam banjir, sejak tiga hari terakhir.
Banjir yang terjadi setelah kawasan Desa Gempol Klutuk diguyur hujan deras, dan sungai kafur baling putat yang berada di berada disisi area lahan pertanian meluap.
Baca Juga
Tega, Bayi Laki-Laki Tak Bernyawa di Sidoarjo Dibuang di Pinggir Sawah
Akibat bencana banjir, tanaman padi milik warga seluas 16 hektar terancam gagal panen.
Sumargi, salah satu pemilik sawah yang terendam air setinggi paha orang dewasa itu mengaku, bencana banjir sering terjadi setiap musim hujan tiba.
Kali ini, padi yang baru ia tanam sekitar sebulan terakhir terendam banjir dan kerugian ditaksir jutaan rupiah.
"Setiap musim hujan pasti banjir gan. Sudah beberapa puluh tahun fenomena ini dan belum ada solusi. Ya akhirnya kami merugi sekitar Rp. 2 juta per ancer atau 2000 meter," kata Sumargi, Rabu (18-1-2023).
Ia berharap ada solusi dari dinas terkait untuk mengatasi banjir. Sehingga, ke depan petani bisa merasakan hasil panen yang memuaskan.
Lahan pertanian seluas 46 Hektar, di Desa Gempol Klutuk, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, terendam banjir, sejak tiga hari terakhir. Rabu (18/1/2023).
"Selama ini, panen yang kami dapat tidak memuaskan, karena selain gagal panen karena banjir juga terkena hama tikus," terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Gempol Klutuk, Sugiono menyatakan, normalisasi sungai sangat diperlukan. Karena selain dampak hujan, air kiriman dari Afur baling putat yang meluber sehingga merendam tanaman milik warga.
Selain tanaman padi terendam banjir, tanaman
tebu yang berada di lahan seluas sekitar 30 hektar di persawahan desa Gempol Klutuk juga terdampak banjir.
"Banjir ini sudah tiga hari terakhir. Kalau hujan turun lagi, bisa jadi banjir tidak segera surut," ujarnya.
Pihaknya berharap, pemerintah kabupaten Sidoarjo bersama dinas terkait segera merespon. Sehingga petani di Desa Gempol Klutuk dapat bercocok tanam dengan mudah dan hasilnya memuaskan. "Mudah-mudahan dinas terkait segera memberikan solusi. Agar petani di desa ini dapat merasakan hasil panen yang lebih bagus," pungkasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan