get app
inews
Aa Read Next : Kondisi Fisik Tak Bugar, Timnas Futsal Putri Indonesia Tetap Tumbangkan Myanmar

Studi Banding ke Nusa Tenggara Barat, Ini yang Dilakukan PWI Sidoarjo

Rabu, 30 November 2022 | 17:34 WIB
header img
Rombongan PWI Sidoarjo sekitar 40 orang yang juga diikuti salah satu mitra strategis, yakni Diskominfo Sidoarjo ketika pertemuan dengan Ketua PWI Provinsi NTB Nasrudin Zein beserta pengurusnya di Aula Kantor Radio RRI Jl Langko 83, NTB. (Ft : ist).

MATARAM, iNewsSidoarjo.id - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar studi banding ke Nusa Tenggara Barat (NTB) selama dua hari, mulai Selasa (29/11/2022) hingga Rabu (30/11/2022).

Kegiatan yang dilakukan selama dua hari itu diantaranya berkunjung ke PWI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sana, PWI Sidoarjo studi banding terkait peran dan kontribusi media dalam upaya pembangunan kepariwisataan daerah.

Rombongan PWI Sidoarjo yang berjumlah sekitar 40 orang yang juga diikuti salah satu mitra strategis, yakni Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sidoarjo itu disambut langsung Ketua PWI Provinsi NTB Nasrudin Zein beserta jajaran pengurusnya.

Pertemuan studi banding bertajuk "Peran dan Kontribusi PWI dalam Pembangunan Pariwisata Daerah" itu digelar di Aula Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Jl Langko 83 Kecamatan Ampenan Kota Mataram, NTB, Selasa (29/11/2022).

Rombongan lalu berdiskusi terkait peran dan kontribusi PWI dalam pembangunan pariwisata daerah. "Pariwisata di NTB ini sudah dikenal di dunia terutama sejak kehadiran sirkuit Mandalika. Nah, kami ingin belajar bagaimana PWI NTB terlibat dalam pembangunan pariwisata daerah," cetus Ketua PWI Kabupaten Sidoarjo, Mustain.

Menurut Mustain, pembangunan pariwisata daerah tak akan berhasil tanpa adanya kolaborasi bersama dengan sejumlah unsur lainnya. Salah satunya media massa. PWI sebagai salah satu organisasi wartawan dinilai ikut andil dalam keberhasilan tersebut serta bisa berkontribusi nyata dalam proses pembangunan pariwisata daerah.

"Maka apa yang dilakukan PWI NTB akan menjadi ilmu bagi kami untuk melakukan hal yang sama di Sidoarjo. Sehingga kehadiran kami akan benar-benar bisa dirasakan," imbuh Mustain.

Ia berharap apa yang dihasilkan dalam studi banding ini bisa diterapkan di Sidoarjo. Mulai dari pengelolaan, pengembangan wisata daerah hingga peran media dalam mengawal hal itu menjadi poin penting yang harus dipahami bersama.

"Meski Sidoarjo dikenal sebagai kota industri dan UMKM, beberapa potensi wisata alam maupun buatan menjadi tugas kita bersama sebagai media untuk memberikan kontribusi nyata melalui hal-hal yang kita dapatkan dalam studi banding kali ini," harapnya.


Ketua PWI Sidoarjo Mustain bersama Plt Kadiskominfo Sidoarjo Didik Tri Wahyudi ketika memberikan cinderamata khas Sidoarjo kepada Ketua PWI Provinsi NTB Nasrudin Zein ketika didampingi jajaran pengurusnya. (Ft : ist).

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sidoarjo, Didik Tri Wahyudi mengatakan, sinergi antara pemerintah daerah dengan media memang diperlukan. Tujuannya agar pembangunan di bidang pariwisata dapat meningkat.

"Karena media berperan mempromosikan pariwisata. Oleh karenanya, ini bisa menjadi momentum untuk mengembangkan pariwisata di Sidoarjo," tandas Didik Tri Wahyudi.

Sementara, Ketua PWI NTB Nasrudin Zein mengatakan, media memang berperan dalam pembangunan pariwisata di NTB. Selama ini media di NTB memiliki aturan tak tertulis mengenai kepariwisataan. Salah satunya komitmen untuk tidak mempublikasikan berita yang berpotensi berdampak buruk terhadap pariwisata di NTB.

"Karena jika ditulis, maka pariwisata akan menurun. Jika sudah begitu, media juga akan terkena imbasnya," katanya.

Nasrudin menambahkan, komitmen seperti itu tumbuh atas kesadaran pribadi setiap jurnalis dan media di NTB.

"Untuk kerjasama media dan pemerintah, kami tak memiliki strategi khusus atau MOU dengan pemerintah. Kami hanya menumbuhkan kesadaran masing-masing bagaimana agar tak memuat berita negatif terkait pariwisata yang berdampak pada seluruh sektor ekonomi daerah," tegas Nasrudin.

Tak hanya kesadaran bersama, PWI NTB juga turut serta mengenalkan destinasi wisata daerah dengan menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional (HPN) pada tahun 2016 lalu.

"Pada tahun 2016 lalu kami menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional. Hal itu tentu tak mudah bagi kami dengan segala keterbatasan, kami akhirnya bisa menggelar puncak peringatan Hari Pers Nasional itu di pinggir pantai sekaligus mengenalkan keindahan NTB secara nasional," bebernya.


PWI Sidoarjo ketika berkunjung ke Desa Sukarara yang merupakan Desa Wisata Kain Tenun Songket Lombok, di Kabupaten Lombok Tengah. (Foto : ist).

 

Selain bertemu jajaran pengurus PWI Provinsi NTB, pada Rabu (30/11/2022), rombongan studi banding juga mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Provinsi NTB, yakni Desa Sukarara, diantaranya Desa Wisata Kain Tenun Songket Lombok, di Kabupaten Lombok Tengah.

Editor : Nanang Ichwan

Follow Berita iNews Sidoarjo di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut