get app
inews
Aa Text
Read Next : Kondisi Fisik Tak Bugar, Timnas Futsal Putri Indonesia Tetap Tumbangkan Myanmar

Akhirnya Kebebasan, Cuit Penembak Presiden AS ke 40 Ronald Reagen Paska Bebas Tanpa Syarat

Kamis, 16 Juni 2022 | 20:55 WIB
header img
John Hinckley, pria yang menembak dan melukai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-40, Ronald Reagan dan tiga orang lainnya dalam upaya pembunuhan 1981, dibebaskan tanpa syarat pada Rabu (15/6/2022). (Foto: Reuters)

WASHINGTON, iNewsSidoarjo.id - John Hinckley, pria yang menembak serta melukai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-40, Ronald Reagan dan tiga orang lainnya dalam upaya pembunuhan 1981, dibebaskan tanpa syarat pada Rabu (15/6/2022).

Pembebasan tersebut setelah 41 tahun ditahan sesuai dengan perintah hakim federal. Pria yang kini berusia 67 tahun itu menerima pembebasan bersyarat penuh waktu pada tahun 2016 lalu.

Sebelumnya, dia telah 30 tahun di rumah sakit jiwa di Washington dan tinggal bersama ibunya di Virginia sampai meninggal tahun lalu.

Melangsir dari iNews.id Juri telah memutuskan John Hinckley tidak bersalah dengan alasan gangguan jiwa dalam persidangannya di tahun 1982. Hal itu mendorong kongres dan beberapa negara bagian untuk meloloskan undang-undang yang membatasi penggunaan alasan gangguan jiwa sebagai pembelaan.

"Setelah 41 tahun 2 bulan dan 15 hari, AKHIRNYA KEBEBASAN!!!" tulis Hinckley menulis di akun Twitter-nya pada Rabu sore, dikutip dari Reuters. Pada September lalu, Hakim Distrik AS Paul Friedman memutuskan bahwa Hinckley stabil secara mental.

Dia telah mematuhi persyaratan pembebasan bersyaratnya, yang membatasi perjalanan dan penggunaan internetnya. Dokter yang memeriksa Hinckley mengatakan kepada pengadilan bahwa risiko pria itu melakukan kekerasan sangat kecil dan jaksa federal setuju.

Sementara putri Reagan, Patti Davis saat itu menentang pembebasan Hinckley. Menurutnya, Hinckley seorang narsisis yang tidak merasa menyesali perbuatannya. Reagan pulih dengan cepat setelah operasi untuk paru-paru yang tertusuk pascaserangan Hinckley di luar sebuah hotel di Washington.

Namun, sekretaris persnya Jim Brady cacat permanen. Dari enam peluru, yang pertama ditembakkan Hinckley mengenai kepala Brady hingga menghancurkan rongga otaknya. Serangan itu mendorong upaya untuk memperketat undang-undang senjata, dengan Brady dan istrinya, Sarah Brady, membentuk Kampanye Brady untuk Mencegah Kekerasan Senjata.

Setelah penembakan itu, Hinckley menjadi terobsesi dengan Jodie Foster. Bahkan, dia berusaha untuk mengesankan aktor Taxi Driver itu. Tak lama setelah kematian Jim Brady pada tahun 2014, seorang pemeriksa medis memutuskan kematiannya sebagai pembunuhan.

Hinckley dilaporkan telah menulis lagu dan merilis rekaman secara online. Namun, konser debutnya di Market Hotel di New York City pada hari Rabu bulan ini dibatalkan setelah pengelola venue mengatakan menerima serangkaian ancaman kekerasan. iNewsSidoarjo.id

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut