PASURUAN, iNews.id, Video Jurnalis - Ratusan orang dari berbagai desa di lereng Gunung Penanggungan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berebut makanan dan ikan. Dalam ritual tahunan Ruwatan Air atau Selamatan Air di Sumber Tetek, Minggu (23/6/2024).
Ritual ruwatan mata air ini digelar setiap tahun sekali tepatnya di musim kemarau tiba, dengan harapan sumber air tetap melimpah dan terhindar dari bencana kekeringan.
Warga rela berdesak-desakan dan berebut hasil bumi dalam ancakan tempat makanan di wilayah lereng Pegunungan Penanggungan. Makanan dan ikan yang mereka dapatkan, dibawa pulang untuk disantap bersama keluarga.
"Senang rasanya ikut merayakan ruawatan air, meski haru berdesakan dengan warga lain," ujar Dimas.
Sumber Tetek dinamakan demikian karena airnya keluar dari dua tetek, arca salah satu cagar budaya peninggalan Kerajaan Airlangga, yang keberadaannya sudah ada ratusan tahun.
Kepala Desa Wonosunyo, HM. Saleh, ini sebagai bentuk penghormatan kita kepada alam, terlenih lagi saat ini musim kemarau, sehingga keberadaan air sangat penting.
“Ini adalah sedekah bumi berupa ruawatan sumber mata air. Keberadaan air ini sangat penting bagi kehidupan kita. Sumber mata air sudah ada sejak dulu, jadi Sudah seharusnya kita rawat,” jelasnya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan