Semua material pohon telah dibersihkan oleh BPBD, Polsek, Satpol PP, Tim Kepras DLHK, dan warga. Seorang warga Desa Grinting, Jamali, mengalami luka ringan akibat tertimpa asbes. “Korban sudah mendapatkan perawatan medis,” terang Sabino.
BPBD juga telah menyalurkan bantuan darurat berupa terpal kepada warga terdampak. Sabino mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di masa peralihan musim. “Kami terus memantau dan melakukan pendataan lanjutan. Jika ada kejadian, segera laporkan,” pesannya.
Sementara itu, Kapolsek Prambon AKP Sugiono menambahkan bahwa wilayahnya menjadi salah satu yang terdampak paling berat. Ada empat desa yang dilanda angin kencang: Kedungkembar, Kedungsugo, Simogirang, dan Gedangrowo. “Sejak pukul 14.00 kami langsung ke lokasi. Banyak rumah warga yang rusak dan beberapa pohon tumbang, termasuk tiang listrik yang patah di Gedangrowo. Tapi syukur, tidak ada korban jiwa,” tegasnya.
Rumah yang rusak yakni berada di Desa Kedungkembar: Rumah milik Mindari, Juminah, Bunali, Sholeh, Lasio, dan Ulfa rusak. Pohon tumbang di depan BUMDes dan Balai Desa. Desa Kedungsugo: Sembilan rumah rusak; tiga titik pohon tumbang di Dusun Pandokan dan depan BUMDes WBT. Desa Simogirang: Tiga rumah rusak, satu tiang listrik tumbang.
Desa Gedangrowo: Pohon tumbang di jembatan Serangan dan tiang listrik patah hingga menyebabkan pemadaman listrik. Seluruh unsur mulai BPBD, Polsek Prambon, Koramil, Satpol PP hingga linmas bergerak cepat mengevakuasi warga, memotong pohon, serta mendata kerusakan. “Pukul 17.30 semua penanganan selesai, situasi kembali kondusif,” pungkasnya.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
