NGANJUK, iNewsSidoarjo.id - Sejumlah buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Nganjuk menggelar syukuran atas penetapan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional.
Acara digelar di rumah Ketua KSBSI Nganjuk, Kelik Widi Wahyuno, di Lingkungan Bulakrejo, Kelurahan Warujayeng, Tanjunganom, Minggu (16/11/2025). Kakak Marsinah, Marsini, bersama keluarga turut hadir.
Ditemui usai acara, Kelik mengatakan syukuran ini merupakan ungkapan syukur sekaligus penghormatan atas perjuangan panjang aktivis buruh perempuan asal Nglundo tersebut. “Ini momen yang kami tunggu bertahun-tahun. Saya bersama teman-teman buruh sejak awal mengawal prosesnya, mengumpulkan dokumen, berkoordinasi dengan berbagai pihak. Alhamdulillah akhirnya negara memberi penghargaan tertinggi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa acara syukuran sengaja melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari organisasi media, tokoh agama, LSM, serikat pekerja hingga kalangan pengusaha. “Semua pihak ini ikut mendorong proses penetapan gelar. Karena itu pengakuan negara bukan hanya kemenangan buruh, tetapi kemenangan bersama,” tuturnya.
Menurutnya, pengangkatan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional adalah penegasan bahwa perjuangan buruh untuk keadilan layak dicatat dalam sejarah bangsa. “Bagi kami, Marsinah sudah pahlawan sejak hari pertama ia berjuang. Kini negara mengukuhkan itu,” ungkapnya.
Kelik juga menilai gelar tersebut membuka ruang bagi pendidikan sejarah perburuhan yang lebih kuat. Ia mendorong pemerintah daerah menindaklanjuti pengakuan ini melalui pengembangan Desa Wisata Nglundo, pembangunan monumen perjuangan, serta peningkatan edukasi hukum ketenagakerjaan. “Kami berharap kisah Marsinah bisa masuk kurikulum sekolah agar generasi muda tahu bahwa hak buruh diperjuangkan dengan darah dan keberanian,” ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan perjuangan buruh tidak berhenti pada pemberian gelar semata. “Selama keadilan belum dirasakan buruh Indonesia, perjuangan ini harus terus berjalan. Kami yakin generasi muda akan melanjutkannya,” katanya.
Terkait wacana pemindahan makam Marsinah ke makam pahlawan nasional, Kelik menyebut hal tersebut sepenuhnya menjadi keputusan keluarga. “Kami tidak dalam posisi memutuskan. Kami menghormati apa pun pilihan keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, kakak Marsinah, Marsini, menyampaikan rasa syukur sekaligus bangga atas keputusan pemerintah. “Keluarga sangat bangga. Kami tidak pernah membayangkan Marsinah akan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” katanya.
Namun keluarga menolak wacana pemindahan makam. “Tidak mungkin dipindah. Dulu saat dibongkar saja tidak dipindah, apalagi sekarang. Sudah dua kali dibongkar juga tetap di tempat yang sama,” tegas Marsini.
Ia berharap semangat perjuangan adiknya dapat terus menjiwai gerakan buruh. “Semangat Marsinah jangan dilupakan. Harus dilanjutkan. Kami berharap semuanya akan terus menjaga ingatan itu melalui tahlil atau syukuran pada waktu-waktu tertentu,” pungkasnya.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
