SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Suasana duka masih menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pasca ambruknya musala tiga lantai yang menelan puluhan korban jiwa.
Meski seluruh korban telah berhasil ditemukan, aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di lingkungan ponpes untuk sementara belum kembali digelar. Ketua Alumni sekaligus Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zaenal Abidin, menegaskan bahwa keputusan meliburkan sementara KBM diambil bukan tanpa alasan.
Keselamatan para santri menjadi pertimbangan utama sebelum kegiatan belajar dibuka kembali. “Sementara masih kita liburkan menunggu situasi dan kondisi yang ada,” ujar KH Zaenal, Rabu (8/10).
Ia menjelaskan, pihak pondok tidak ingin tergesa-gesa mengizinkan para santri kembali beraktivitas sebelum hasil evaluasi dan rekomendasi keamanan dari tim ahli maupun aparat terkait benar-benar keluar. “Nampaknya kami tunggu hasil investigasi dulu. Baru nanti kalau memang sudah ada rekomendasi untuk kami tempati, kami tempati,” tegasnya.
Menurut KH Zaenal, langkah ini merupakan bentuk kehati-hatian sekaligus tanggung jawab moral pihak pondok terhadap para santri dan pengajar. “Keselamatan seluruh penghuni pondok adalah hal paling utama. Kami ingin memastikan semuanya benar-benar aman sebelum kegiatan belajar berjalan seperti biasa,” tambahnya.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
