SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id– Tiga hari terperangkap di bawah timbunan puing-puing bangunan, namun keluar nyaris tanpa cedera. Kisah tentang Al Fatih Cakra Buana (14 tahun).
Santri kelas 3 SMP dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, bukan hanya sekadar berita evakuasi, melainkan sebuah narasi tentang keajaiban dan ketahanan hidup yang luar biasa. Al Fatih adalah satu dari sekian korban yang beruntung, ditemukan selamat pada hari ketiga setelah gedung tiga lantai di Ponpes Al Khoziny Buduran ambruk pada Senin lalu.
Saat ini, ia tengah menjalani pemulihan di RSUD RT Notopuro Sidoarjo, tepatnya di Gedung Graha Delta Husada lantai dua, didampingi penuh oleh keluarganya yang tak henti mengucap syukur. Saat ditemui di ruang perawatan, Al Fatih, meski masih terlihat lemas, menceritakan kembali detik-detik mencekam musibah itu.
Kejadian terjadi saat ia tengah tiduran tiba terdengar suara gemuruh. "Saya lari tiba-tiba gelap, mungkin saya pingan,” ujarnya. Ketika ia siuman, posisinya sudah tertidur miring di antara reruntuhan.
Di tengah kegelapan dan keputusasaan, ia sempat mendengar suara petugas yang datang beberapa waktu kemudian. Momen penyelamatan kecil namun berarti pun terjadi. Ia ingat, ada petugas yang berhasil memberikan minum melalui selang kecil, disertai pesan penyemangat agar ia tetap bertahan.
Editor : Aini Arifin
Artikel Terkait
