Evakuasi Dramatis di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 102 Korban Ditemukan, Tiga Santri Meninggal

Nanang Ichwan
Kondisi terkini di lokasi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo. Foto: Nanang Ichwan.

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id – Tim SAR gabungan berjibaku tanpa henti menyisir puing-puing reruntuhan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Musala yang masih dalam tahap akhir pembangunan lantai tiga ini ambruk pada Senin (29/9) sore, menimbun puluhan santri dan pekerja. Hingga Selasa (30/9) pagi, suasana duka dan ketegangan masih menyelimuti lokasi, sementara upaya pencarian dan evakuasi terus dilakukan dengan hati-hati.

Total 102 korban telah berhasil dievakuasi dari reruntuhan. Sayangnya, musibah ini merenggut nyawa tiga korban yang dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, 99 korban lainnya yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit rujukan.

Rinciannya, 40 korban dirawat di RSUD RT Notopuro Sidoarjo, 8 orang hingga siang ini masih mendapatkan perawatan, 30 korban lainnya sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan korban meninggal 2 orang.

52 korban dirawat di RSI Siti Hajar, 11 pasien masih menjalani perawatan hingga siang hari ini, pasien meninggal 1 orang, 39 korban lainnya sudah pulang, dan 1 pasien dirujuk kerumah sakit lain. Sementara itu, 6 korban masih menjalani perawatan di RS Delta Surya.

Proses evakuasi melibatkan tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan, dibantu oleh alat berat yang diturunkan untuk mempercepat pencarian. Namun, tim harus ekstra hati-hati lantaran sisa bangunan masih rawan runtuh.

Puluhan ambulans terus hilir-mudik sejak malam hingga pagi, membawa korban untuk mendapatkan penanganan medis. Pengasuh Pondok Sampaikan Duka, Konstruksi Diduga Tak Kuat Pengasuh Ponpes Al Khoziny, R Abdus Salam Mujib, menyampaikan duka mendalam atas tragedi ini.

Ia menjelaskan bahwa musala yang roboh adalah bagian yang sedang menjalani proses pengecoran terakhir untuk lantai tiga. “Ini pengecoran yang terakhir saja, ini jebol. Pembangunan sudah sekitar 10 bulan, tinggal finishing. Dhuhur itu seharusnya pengecoran sudah selesai, tapi ternyata sampai sore. Penopang cor sepertinya tidak kuat sehingga menekan ke bawah,” ungkap Mujib.

Meskipun lantai satu masih digunakan untuk salat, bagian atas yang roboh sedianya baru akan digunakan untuk pertemuan, dan belum diresmikan. Mujib juga menegaskan pihaknya belum memiliki data pasti jumlah santri yang berada di dalam musala saat kejadian.

Menyikapi musibah ini, Ketua PCNU Sidoarjo, Zaenal Abidin, yang turut mendampingi di lokasi, meminta masyarakat dan khususnya para santri untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi kabar simpang siur. “Pesan saya kepada masyarakat Sidoarjo khususnya para santri, mari kita arif dan jangan termakan kabar negatif atas musibah ini. Tunggu informasi yang benar-benar valid dari pihak Ponpes agar tidak menambah keruh suasana prihatin saat ini,” tegas Zaenal.

Saat ini, Tim Inafis Polda Jatim tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti ambruknya bangunan berusia 10 bulan tersebut. Sementara itu, upaya evakuasi dijadwalkan akan terus berlangsung tanpa henti hingga seluruh korban berhasil ditemukan.

Editor : Aini Arifin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network