Dua Warga Nganjuk Nekat Panjat Jembatan Lama Kertosono Pasang Bendera Merah Putih

Johnarief
Dua warga Nganjuk nekat panjat jembatan untuk kibarkan bendera merah putih. Foto: Johnarief.

Lebih jauh, aksi itu juga dimaksudkan sebagai bentuk penolakan terhadap wacana perobohan JLK yang santer terdengar dalam beberapa bulan terakhir. "Apakah tidak bisa membangun tanpa menghilangkan jejak sejarah? Kan targetnya untuk pejalan kaki dan roda dua, bisa dibangun di sisi jembatan," terangnya.

Dari keterangan Sukadi, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Nganjuk, Jembatan Lama Kertosono merupakan peninggalan era kolonial Belanda yang dibangun tahun 1920.

Jembatan ini menjadi akses utama masuk ke wilayah Nganjuk dan tercatat beberapa kali mengalami percobaan peledakan, baik saat pendudukan Jepang maupun Agresi Militer Belanda II.

Pada tahun 1942, pasukan Belanda pernah meledakkan JLK untuk menghalau konvoi tentara Jepang dari arah barat. Namun, jembatan hanya terendam 30–60 sentimeter sehingga masih bisa dilalui pasukan Jepang. “Pada Agresi Militer Belanda II tahun 1949, pejuang Nganjuk kembali melakukan upaya peledakan dengan 3,5 kwintal bahan peledak, namun hanya mengakibatkan kerusakan kecil pada lantai jembatan,” ujarnya.

Editor : Aini Arifin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network