Tradisi gotong royong (tong-royong dalam bahasa Madura) masih sangat kental dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari membangun rumah, membantu saat panen garam hingga menggelar acara-acara keagamaan atau adat. Kondisi Geografis dan Demografi Sesuai dengan namanya, sebagian wilayah Kampung Pasir memang memiliki tekstur tanah berpasir, terutama di area dekat dengan garis pantai.
Seiring masuk ke wilayah permukiman, kondisi tanah bervariasi. Data BPS menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kampung Pasir bermata pencaharian sebagai nelayan, petani garam, pedagang, dan perajin. Kedekatan dengan laut menjadi sumber utama penghidupan bagi sebagian besar warganya. Tantangan dan Peluang Pengembangan Meskipun memiliki potensi yang besar, Kampung Pasir juga menghadapi beberapa tantangan, seperti infrastruktur yang perlu ditingkatkan, pengelolaan sampah yang lebih baik dan pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata.
Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pariwisata terus berupaya untuk mengembangkan potensi Kampung Pasir. Beberapa program yang sedang berjalan antara lain, peningkatan infrastruktur dasar, pelatihan bagi perajin dan pelaku wisata serta promosi potensi wisata Kampung Pasir melalui berbagai platform.
Kampung Pasir Sumenep merupakan potret kehidupan masyarakat pesisir Madura yang kaya akan tradisi dan potensi alam. Keunikan tradisi bahari, produksi garam tradisional, potensi wisata bahari yang belum sepenuhnya tergali serta kerajinan lokal menjadi daya tarik tersendiri. Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Kampung Pasir memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sumenep, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya tanpa menghilangkan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait
