Brigade Syuhada Al-Aqsa dari gerakan Fatah di kamp Al-Fara’a mengatakan mereka terlibat dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan Israel di kamp tersebut, setelah menemukan penyusupan pasukan khusus Israel. Sementara itu, pemukim ekstremis membakar lahan pertanian di kota ‘Asira al-Qibliya, sebelah selatan Nablus.
Para ekstremis Israel juga menyerang para petani Palestina di daerah Wadi al-Qatfa, sebelah barat kota As-Samu’, sebelah selatan Hebron. Mereka menyerang petani, merampas domba mereka, dan mencegah mereka mengakses lahan mereka. Setelah serangan itu, pasukan penjajah Israel menyerbu daerah tersebut, melakukan operasi pencarian, dan menyerbu rumah-rumah warga Palestina.
Kampanye Penangkapan Di Yerusalem yang dijajah, pasukan Israel menyerbu kota Al-Ram dan menghentikan serta menggeledah kendaraan dengan dalih mencari orang yang diburu. Sebelumnya pada Minggu, pasukan apartheid Israel menangkap enam warga Palestina di kota-kota Tepi Barat, Hebron dan Nablus, menurut laporan kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Menurut WAFA, pasukan Israel menangkap 4 warga Palestina dari kota Yatta, selatan Hebron, dan 2 orang lainnya dari Nablus di Tepi Barat, setelah menyerbu rumah-rumah mereka, sementara tentara Zionis terus menyerbu kota-kota Tepi Barat lainnya. Pada Sabtu sore, pasukan penjajah kolonial Israel menyerbu desa Qalqas, selatan Hebron, dan desa Qusra, tenggara Nablus di Tepi Barat.
PBB Memperingatkan Di tengah eskalasi Israel yang terus berlanjut, Utusan PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, menyatakan keprihatinan yang mendalam atas keputusan pemerintah Israel melegalkan lima permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.
Wennesland menekankan pada platform media sosial X bahwa keputusan ini memperburuk ketegangan dan mengurangi peluang tercapainya perdamaian berdasarkan solusi dua negara. Dia juga mencatat bahwa permukiman tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Negara-negara dan organisasi Arab juga mengutuk keputusan Israel memperluas permukiman di Tepi Barat yang diduduki, memperingatkan konsekuensi serius dan mengutuk pelanggaran hukum internasional oleh Tel Aviv.
Kecaman Arab tersebut terjadi setelah Israel Broadcasting Corporation (KAN) mengumumkan kabinet Zionis telah menyetujui rencana Kamis lalu yang mencakup "melegalkan lima pos terdepan di Tepi Barat dan menerbitkan tender untuk pembangunan ribuan unit rumah di permukiman." iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait