Diduga Lakukan Tindakan Tak Patut, Warga Tuntut Pengasuh Ponpes Ini Keluar dari Desa Mereka

Nanang Ichwan
Poster yang di tempel warga saat aksi damai. Kamis 20/6/2024) sore

SIDOARJO, iNews.id - Warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo menggelar aksi pasang sepanduk di depan Pondok Pesantren Al-Mahdy yang berlokasi di RT 20, RW 05 desa setempat.

Aksi tersebut menuntut agar Pengasuh Ponpes Al-Mahdy berinisial H keluar dari desa setempat karena diduga melakukan pencabulan terhadap santrinya.

Tuntutan tersebut terpampang dalam banner dan sepanduk yang dipasang di depan pondok yang mengklaim gratis tersebut.

"Warga Mengutuk Keras Tindakan Asusila Berkedok Pendidikan Keagamaan" tulisan banner yang dipasang di area makam umum depan pondok tersebut.

"USIR....!!! Pengasuh Ponpes Al-Mahdy Dari Desa Pegerwojo" bunyi tulisan lain dalam banner tersebut. Informasi yang dihimpun, sejumlah banner itu dipasang pada Kamis (20/6/2024) sore.

Banner bertuliskan peringatan keras tersebut bentuk solidaritas warga setempat agar kampung terhindar kasus asusila yang diduga dilakukan oleh pengasuh berinisial H. Informasi yang dihimpun kasus dugaan pencabulan yang diduga dilakukan pengasuh pondok tersebut sekitar 6 bulan yang lalu.

Kasus tersebut terbongkar usai salah satu santriwati ketakutan melihat salah satu temannya diduga dicabuli. Salah satu santri yang melihat kejadian itu sempat kabur ketakukan berlindung ke rumah warga usai melihat kejadian tersebut.

Untungnya, ada warga yang menolong hingga santriwati tersebut diberimakan dan minta diantar pulang ke rumahnya yang berada di wilayah Surabaya. Sementara, santriwati yang mengalami dugaan tindakan cabul itu melapor ke orang tua hingga melanjutkan ke Polisi.

Ketua RT 20, RW 5 Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran, Budi Setiawan mengatakan, aksi warga memasang spanduk ini dilakukan dengan spontan.

"Ini merupakan bentuk kekesalan warga terhadap pengasuh Ponpes Al-Mahdiy. Sebab, ada laporan salah satu orang tua korban bahwa anaknya pernah menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh pengasuh Ponpes," ucapnya, Jum'at (21/6/2024).

Lebih jauh ia menjelaskan, kejadian dugaan pencabutan itu sudah lama, sekitar 6 bulan yang lalu. Pihak korban juga sudah melaporkan dugaan pencabulan itu ke Polresta Sidoarjo.

"Sudah 6 bulan yang lalu tapi pengasuh Ponpes tak kunjung ada kabar, sehingga warga merasa resah, akhirnya melakukan aksi pasang banner ini," kata Budi.

Terpisah, sejumlah wartawan yang berusaha mengkonfirmasi ke pihak Pengasuh Ponpes Al-Mahdiy masih belum ada tanggapan terkait dugaan kasus tersebut.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network