Ketika Soekarno menemui dan meminta KKO menangani kasus yang menewaskan 7 jenderal, dengan lantang Hartono menyanggupinya. Gejolak memanas Orde Baru menjadi titik balik memanasnya politik di Indonesia.
Soekarno mendapatkan banyak tuduhan atas kejadian di lubang buaya itu. Hartono yang senantiasa setia kepadanya meminta izin untuk melawan rezim Soeharto.
“Pejah gesang melu (hidup mati ikut) Bung Karno. Putih kata Bung Karno, Putih kata KKO. Hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO“ Tukas Hartono dalam menjalankan misinya, dikutip dari sindonews.com pada Jumat (14/6/2024).
Nyatanya hadirnya Hartono di samping Soekarno menjadi ancaman tersendiri bagi Soeharto. Berawal dari kemiliteran, Hartono dipindahkan ke kedutaan besar Korea Utara pada 9 November 1968.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait