Naik Haji Bareng Sang Ibu, Kisah Putrie Aura Qoriah dan Penghafal Al-Qur'an Tunanetra Asal Binjai

Andryanto Wisnuwidodo
Andryanto Wisnuwidodo

Elis yang masih diselimuti kesedihan kala itu keluar ruang dokter dengan langkah lunglai. Sesaat kemudian dia melihat ada anak kecil yang dirawat dengan kondisi tunanetra dan terbaring di kasur roda.

"Begitu saya keluar dari ruang dokter saya lihat ada anak tunanetra. Dia sininya (leher) dibolongi, terbaring di kasur roda, pakai infus. Di situ saya langsung merasa bersyukur anak saya meski tunanetra masih bisa lari-lari. Sesusahnya saya masih ada yang lebih susah, di situ papanya dan saya bisa menerima keadaan anak saya," katanya.

Peristiwa itu merupakan titik balik Elis dan suaminya. Mereka bertekad untuk membesarkan Aura dengan baik.

"Saya membesarkan aura seperti orang tua lainnya," ucapnya.

Meski kadang ada saja pandangan negatif orang ke Aura, tetapi Elis tak ambil pusing.

"Tantangannya itu kadang-kadang saya pergi ke mal, pandangan orang-orang ke Aura itu gimana. Tapi saya bilang kalau mereka bisa saya juga bisa (mendidik Aura)," ujar Elis.

Aura kecil tumbuh menjadi anak yang ceria dan pintar. Dia mudah sekali menghapal sesuatu yang didengarnya. Termasuk ayat-ayat suci Al-Qur’an dan selawat Nabi yang kerap diperdengarkan ke Aura.

Seiring berjalannya waktu, Aura ternyata sangat menyukai Al-Qur’an. Saat usianya tiga tahun dia sudah bisa menghafal surat-surat pendek.

"Aura suka menghafal sejak usia 3 tahun. Aura memang tunanetra dan pengen dekat Al-Qur’an," katanya.

Di usia 5 tahun, dia mulai belajar tilawah dengan seorang guru. Metode belajarnya pun mendengarkan rekaman. Lalu pada umur 8 tahun Aura mulai belajar membaca Al-Qur’an braile.

"Setelah selesai Al-Qur’an braile, Aura minta (belajar) tilawah sama mama. Cuma mama bingung cari guru tilawah sampai akhirnya umur 10 tahun ketemu gurunya," ucapnya.

Gadis yang bercita-cita ingin menjadi guru dan penghafal Al-Qur’an itu lalu mencoba untuk mengikuti berbagai lomba MTQ. Sejumlah prestasi pun diraihnya.

"Tahun 2014 juara 3 MTQ tingkat Provinsi Sumut, 2015 juara 3 di provinsi, 2017 ikut juara tingkat provinsi, lalu dikirim ke tingkat nasional masuk 13 besar. Itu cabang cacat netra," katanya.

Tahun 2016, dia pernah juara MTQ Nasional di kalangan disabilitas kategori SMP dan SMA di ajang Festival Lomba Senin Siswa Nasional yang digelar Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud.

"Tahun 2021 juga juara 1 nasional yang mengadakan swasta lembaga Sam'an Al-Qur’an golongan 1-5 juz," katanya.

Saat ini, Aura tengah mengikuti kelas penghafal Al-Qur’an dan berharap suatu hari nanti bisa menghafal 30 juz Al-Qur’an. Dia menggunakan aplikasi Khatam di HP-nya. Sehari dia menghafal 3-6 halaman.

"Targetnya sekarang 6 halaman sehari. Diulang sampai 5 kali, tapi biasanya sebelum 5 kali Aura sudah hafal," ucapnya. iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network