Tanpa Basa-Basi Bantu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Ini Sosok Muhammad Ali Taher Raja Media Pale
Bahkan ada kisah unik diungkap eltaher.org, jauh sebelum Indonesia merdeka, ada seorang pemuda bernama Abdul Kahar Muzzakir –ditulis Abdulqahhar Muzzakar- datang ke Mesir untuk melanjutkan sekolah. Ketika pemuda itu menghadapi kesulitan karena sedang berkecamuk perang, Muhammad Ali Taher yang menjaganya.
Termasuk ketika menghadapi kendala dalam kuliah, Muhammad Ali Taher tak sungkan membantu dengan menemui Menteri Pendidikan di sana. Sampai akhirnya pemuda itu lulus kuliah dan kembali ke tanah air. (p. 15, @eltaher.org) Bahkan Abdul Kahar Muzakkir ikut dalam General Islamic Conference di Yerusalem membahas perkembangan situasi di Palestina pada akhir Desember 1931 sampai awal Januari 1932.
Ada sekitar 20 delegasi dari negara lain dan ketika itu Abdul Kahar Muzakkir disebutkan sebagai delegasi dari Indonesia. “Pada permulaan tigapuluhan lahir di Mesir organisasi yang semata-mata guna kegiatan politik dengan nama ‘Perhimpunan Indonesia Raya’ di bawah pimpinan (Prof) Abdul Kahar Muzakkir.
Sebenarnya nama ‘Indonesia’ telah mulai dikenal di Timur Tengah pada pertengah tahun duapuluhan,” (hal. 26, Diplomasi Revolusi di Luar Negeri karya M Zein Hassan Lc Lt) Nama Muhammad Ali Taher menggema kembali bersama Mufti Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, seiring meningkatkan kekerasan tentara zionis yahudi terhadap penduduk Palestina di Gaza dan Masjidil Aqsa pada Ramadhan 2021.
Muhammad Ali Taher disebut sebagai saudagar kaya Palestina yang menyerahkan semua uangnya yang disimpan di bank Arabia untuk membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Soal bantuan uang dari Muhammad Ali Taher, disampaikan M Zein Hassan Lc Lt dalam buku Diplomasi Revolusi di Luar Negeri (Perjoangan Pemuda/Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah) penerbit Bulan Bintang pada 1980. Ketika itu, M Zein Hassan Lc Lt, yang diamanahi sebagai ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia dan berperan layaknya duta besar, menceritakan bantuan yang diberikan Muhammad Ali Taher dipicu dari aksi tentara Belanda melancarkan agresi militer kedua pada 19 Desember 1948.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait