Pembukaan pabrik bir pertama di UEA adalah bagian dari perubahan hukum yang diberlakukan di Abu Dhabi pada tahun 2021.
Perubahan tersebut memungkinkan pemegang lisensi alkohol untuk menghasilkan minuman beralkohol yang dapat dikonsumsi di tempat. Pembatasan ini terjadi setelah puluhan tahun pembatasan produksi alkohol di seluruh Uni Emirat Arab (UEA), dengan negara-negara lain menerapkan larangan dalam berbagai tingkat.
Dubai, yang sering dianggap sebagai emirat yang paling terbuka dalam hal konsumsi dan penjualan alkohol, telah mengenakan pajak sebesar 30 persen pada penjualan alkohol pada bulan Januari sebagai upaya untuk menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun internasional, terutama dari Barat.
Dibandingkan dengan emirat lainnya, Sharjah melaporkan memiliki undang-undang yang paling ketat terkait alkohol dan menerapkan larangan total terhadap konsumsi alkohol.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait