Mahfud MD juga berharap, anak muda dapat memahami visi dan misi yang dibawa oleh para calon peserta pemilu, baik pasangan capres ataupun calon legislatif.
"Visi dan misi yang tertulis itu belum tentu cocok dengan karakter orang yang membawa visi misi tersebut. Karena bisa saja visi dan misi itu dituliskan oleh orang lain tanpa berdialog dengan pengalaman orang yang bersangkutan," terang Mahfud.
Ia memberikan contoh, ada peserta pemilu dalam visi dan misinya berjanji akan membangun demokrasi, padahal dia sendiri mengintimidasi orang agar memilih dia.
"Itu kan tidak cocok antara visi misi dengan perilakunya," ucap dia.
Oleh sebab itu, tambah Mahfud, anak muda dapat diberi pengertian sederhana agar dalam memilih itu yang terpenting adalah track record atau rekam jejak.
"Visi misi itu penting tapi lebih penting track recordnya," pungkas Mahfud.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait