JAKARTA, iNewsSidoarjo.id – Hari Anak Sedunia 2023 mendukung hak anak untuk hidup sehat. Salah satunya dengan pemenuhan gizi seimbang dan membuat mereka terhindar dari asap rokok.
Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, perilaku merokok yang biasa dilakukan orang tua ternyata sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak, kok bisa?
“Melalui asap rokok, orang tua perokok secara langsung memberikan efek pada tumbuh kembang anak,” tulis laporan Dinkes DKI Jakarta, dikutip dari okzone.com dalam Instagram resmi @dinkesdki, Senin (20/11/2023).
Merujuk pada persoalan tersebut, kejadian stunting ternyata tidak hanya diandalkan lewat makanan saja, lho! Kebiasaan lainnya pun dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan stunting, salah satunya berhenti merokok dan jauhkan anak dari rokok.
Karena hal itu dapat membuat anak menjadi stunting. Jika dilihat dari sisi biaya pengeluaran belanja, jika orang tua adalah seorang perokok maka ia akan mengurangi “jatah” keperluan lainnya.
Salah satunya kesehatan, pendidikan, dan lain-lain demi sebatang rokok, yang seharusnya hal itu bisa dijadikan keperluan anak untuk menunjang pertumbuhannya.
Selain itu, anak-anak yang tinggal di rumah dengan orangtua perokok kronis serta perokok transien juga cenderung memiliki pertumbuhan lebih lambat dalam segi berat dan tinggi, dibandingkan anak yang tinggal tanpa orangtua perokok.
“Orangtua tidak merokok akan tumbuh 1,5 kg lebih berat dan 0,34 cm lebih tinggi daripada mereka yang tinggal bersama orangtua perokok kronis,” tulis laporan itu.
Lebih lanjut, anak dengan orangtua perokok kronis memiliki probabilitas mengalami stunting 5,5 Persen lebih tinggi dibandingkan dari anak bukan dari orangtua perokok.
Untuk itu, Dinkes DKI Jakarta menyarankan agar menghindari rokok supaya anak terhindar dari stunting, serta memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang baik untuk dirinya di masa depan. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait