Viral! Aksi Kekejaman Tentara Israel : Tangkap, Telanjangi, Serta Siksa Pria Palestina

Muhaimin
Para tentara Israel menangkap sejumlah pria Palestina, yang kemudian ditelanjangi dan disiksa. Foto/Marocco World News

GAZA, iNewsSidoarjo.id – Para tentara Israel telah menangkap sejumlah pria Palestina dan menyiksa mereka. Mereka yang ditangkap diikat tangan dan ditutup matanya, bahkan sebagian ditelanjangi dan disiksa.

Beberapa rekaman video aksi tentara Israel itu telah viral di media sosial. Video-video itu pertama kali muncul di platform media sosial X pada hari Selasa dan telah ditinjau oleh sejumlah media.

Rekaman itu memperlihatkan beberapa pria Palestina tergeletak di tanah dalam keadaan telanjang. Pria lain dengan aksen Palestina berulang kali meratap dalam bahasa Arab: “Ya Tuhan, saya tidak bisa menangani ini.”

Banyak hal yang diucapkan dalam video itu tidak terdengar, tetapi ada dua frasa yang terdengar dalam bahasa Ibrani: “Siapa pun yang tidak boleh berada di sini, silakan pergi,” dan “Jemput dia, pindah ke sana.”

Seragam tentara dalam rekaman tersebut tampak konsisten dengan pakaian Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dikutip dari sindonews.com pada Minggu (5/11/2023).

Menanggapi pertanyaan tentang video tersebut, IDF mengeluarkan serangkaian pernyataan.

“Perilaku pasukan yang muncul dalam rekaman itu sangat menyedihkan dan tidak sesuai dengan komando tentara. Keadaan insiden itu sedang diperiksa,” kata IDF, seperti dikutip dari NBC News, Sabtu (4/2023).

IDF juga mengakui bahwa mereka mengetahui setidaknya dua insiden yang diperlihatkan dan bahwa para komandan sedang meninjau kasus-kasus tersebut.

Dalam salah satu video, seorang pria ditendang perutnya sambil berlutut, lalu diludahi. Baca Juga Kata Hamas, Ini Satu-satunya Orang yang Mampu Serang AS Dalam adegan yang paling gamblang, seorang tentara Israel berdiri di sekitar sekelompok pria Palestina yang matanya ditutup dan tangannya diikat ke belakang.

Tentara tersebut kemudian terlihat menginjak kepala seorang pria Palestina yang berbaring telentang, tangannya terikat menutupi wajahnya. Pria itu menangis memanggil ibunya dalam bahasa Arab. Dia kemudian diseret pergi sambil berteriak.

“Tindakan disiplin akan diterapkan sebagaimana mestinya,” kata IDF.

NBC News, dalam laporannya, mengataka tidak dapat memverifikasi secara independen di mana atau kapan rekaman itu diambil. Keadaan di mana video tersebut diambil juga tidak diketahui, begitu pula peristiwa sebelum dan sesudahnya.

Namun, dalam sebuah berita yang diterbitkan pada Rabu, The Times of Israel menggambarkan serangkaian gambar dan video, termasuk rekaman yang ditinjau oleh NBC News, yang disebutkan menunjukkan tentara Israel menganiaya tahanan Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Sementara itu, outlet berita Israel; Ynet, melaporkan bahwa insiden yang melibatkan tahanan telanjang terjadi di dekat Jalur Gaza. Rekaman-rekaman video tersebut telah menarik perhatian baru terhadap perilaku militer Israel.

Dalam video grafis memperlihatkan seorang pria terikat ditendang sambil berlutut, hanya kaki dan tungkai penyerang yang terlihat di kamera. Penyerang berbicara dalam bahasa Ibrani, lalu Arab, lalu bahasa Ibrani lagi: “Dengar, apakah Anda menyukai ucapan selamat pagi Paz? Sekarang dia ingin kita berbicara dalam bahasa Arab. Selamat pagi, pelacur.

Selamat pagi, pelacur. Ludahi, domba.” Penyerang kemudian meludahi pria yang berlutut tersebut. Israel adalah salah satu penandatangan Konvensi Jenewa, yang mengatur perilaku konflik bersenjata.

Aturan-aturan tersebut melarang perlakuan yang mempermalukan dan merendahkan martabat serta menetapkan bahwa tahanan harus diperlakukan secara manusiawi. Rekaman tersebut dapat semakin mengobarkan ketegangan di wilayah tersebut, termasuk di Tepi Barat yang diduduki.

Penangkapan terhadap para warga Palestina di sana dan kekerasan antara pemukim Israel dan penduduk Palestina telah meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza yang miskin dan diblokade.

The Palestinian Prisoners Club,, sebuah organisasi non-pemerintah yang memantau penangkapan, mengatakan IDF telah menahan 1.830 warga Palestina di Tepi Barat sejak perang Israel-Hamas dimulai.

Ketika ditanya tentang angka-angka tersebut, IDF mengatakan pihaknya telah “melakukan aktivitas kontraterorisme intensif” di Tepi Barat bersama lembaga-lembaga lain, berdasarkan informasi intelijen.

“Lebih dari 550 serangan teror dilakukan terhadap warga sipil Israel dan pasukan keamanan. Sebagai tanggapan, IDF telah menangkap lebih dari 1.200 tersangka, 742 di antaranya anggota organisasi Hamas,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Laporan tersebut juga mengonfirmasi bahwa 38 orang ditangkap pada Selasa malam di Tepi Barat. Menurut Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina, 136 warga Palestina telah tewas dan 1.940 lainnya terluka di Tepi Barat akibat serangan IDF dan pemukim sejak 7 Oktober.

Namun, menurut PBB, bentrokan di wilayah tersebut telah menjadi masalah yang sudah berlangsung lama dan tidak semata-mata berasal dari konflik yang terjadi saat ini–sebelum perang Israel-Hamas, kekerasan di Tepi Barat berada pada titik tertinggi dalam hampir dua dekade. iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network