SIDOARJO, iNews.id - Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sidoarjo menggelar kompetisi internal tahun 2023. Kali ini, kompetisi itu diikuti 29 klub terbagi tiga kelas yang berada di Kota Delta.
"Kelas utama ada sembilan klub, kemudian kelas satu ada 10 klub dan kelas dua ada 10 klub," ucap Ketua Askab PSSI Sidoarjo Budi Basuki ketika di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (8/10/2023).
Kompetisi yang dibuka Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor itu dimulai pada tanggal 8 Oktober hingga 10 Desember. Untuk pertandingan akan digelar di sembilan lapangan yang berada di lima kecamatan.
Budi Basuki mengaku, pihaknya menginginkan perkembangan sepakbola Sidoarjo menjadi lebih baik selama kepemimpinannya.
"Kami menekankan pentingnya kompetisi internal yang berkualitas," harapnya.
Meski demikian, pada kompetisi ini masing-masing klub mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp 5 juta bagi tim kelas utama. Sedangkan kelas satu mendapatkan Rp 4 juta dan Rp 3 juta untuk kelas dua.
Tidak hanya dana subsidi, masing-masing klub juga mendapatkan fasilitas seperti 30 set jersey dan empat bola. Di akhir kompetisi, pemenang kelas utama akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 10 juta, Rp 8 juta untuk juara dua, dan Rp 6 juta bagi juara tiga.
Sedangkan untuk kelas satu, juara satu akan mendapatkan uang sebesar Rp 9 juta, juara dua Rp 7 juta dan juara tiga Rp 5 juta. Dan kelas dua, juara satu Rp 8 juta, juara dua Rp 6 juta dan juara tiga Rp 4 juta.
Terkait dengan promosi dan degradasi, akan ada dua klub yang terdegradasi dan tanpa adanya promosi di kelas utama. Kemudian di kelas satu, akan ada tiga yang degradasi dan satu klub promosi. Dan kelas dua akan ada tiga klub terdegradasi dan satu yang promosi.
"Semoga nantinya mereka dapat megharumkan nama Kabupaten Sidoarjo dan Indonesia pada umumnya," harapnya.
Senada, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berharap, nantinya bibit unggul yang muncul dari kompetisi ini bisa menjadi aset daerah untuk kemajuan sepakbola Sidoarjo agar lebih berprestasi.
"Kalo Deltras liga 1, Persida liga 2 dan Sinar Harapan misalnya di liga 3, ini sudah berjenjang dari awal bibit-bibit pemain sepak bola dari awal ada," tuturnya saat ditemui usai pembukaan kompetisi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sepakbola tidak hanya tentang olahraga saja. Namun bisa menjadi sebuah identitas kebanggaan dari suatu daerah tertentu, baik Kabupaten maupun Kota.
Oleh karena itu, ia meminta agar insan sepakbola di Kota Delta tak kendor semangatnya untuk terus Berjuang memunculkan bibit unggul dari Kabupaten Sidoarjo. Terlebih prosesnya kini sudah berjalan sejak pembibitan di tingkat bawah.
"Saya masih ingat Deltras itu liga tiga tahun 2009 kalo nggak salah, baru satu tahun bisa naik liga 2," ingatnya.
Bupati mendorong, agar kompetisi serupa bisa tetap digelar ke depannya. "Kalo mau punya tim kuat harus punya kompetisi serta internal liga yang baik untuk kemudian menumbuhkan bibit pemain di liga," harapnya.
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait