Pemerintah Akan Tutup Social Commerce, Seller TikTok Shop Tak Setuju, Apa Alasannya?

Tangguh Yudha
Wacana penutupan Social Commerce akan rugikan banyak pihak (Foto: Istimewa)

MALANG, iNewsSidoarjo.id – Kabar penutupan social commerce oleh Pemerintah Indonesia santer terdengar. Dikatakan bahwa platform tersebut telah memonopoli pasar dan juga mematikan UMKM yang menjajakan barang jualan di ranah offline.

Tapi menurut sejumlah seller dan konten kreator di TikTok Shop, dengan ditutupnya social commerce justru akan menimbulkan kerugian yang lebih besar.

Pasalnya kerugian ini akan meluas bukan hanya di pihak seller, tapi juga buyer. Dalam sesi wawancara, Kamis (21/9), salah satu seller di TikTok Shop, Dino yang menjalankan bisnis pakaian dengan merek Floral.id, menyebut penutupan social commerce bakal mempersulit proses transaksi dari pihak buyer.

Menurutnya, proses transaksi di social commerce, yang terintegrasi dengan media sosial sudah sangat memudahkan buyer. Mereka bisa mencari produk yang ingin dibeli, berkomunikasi langsung dengan seller, sambil langsung melakukan transaksi.

"Menurut aku pelarangan social commerce itu akan mempersulit transaksi buyer, karena dengan social commerce buyer bisa scroll konten, pilih produk yang mereka mau, langsung check out. Inovasi ini menghasilkan efisiensi waktu," ujar Dino, dikutip dari okzone.com Jumat (22/9/2023).

Lebih lanjut, kata Dino, berkat social commerce, buyer juga bisa mengetahui lebih dalam tentang produk yang dijajakan dengan menonton siaran langsung yang dilakukan seller. Dengan begitu buyer tidak perlu khawatir barang datang tidak sesuai dengan harapan.

"Dengan adanya live streaming, buyer bisa jadi lebih tahu tentang produk. Sebagai buyer tentunya akan merasa lebih puas karena biasanya dalam live streaming seller akan mereview produk yang mereka jual secara rinci," ungkap Dino.

Hal senada juga diungkap oleh Indah Putri, selaku konten kreator yang berhasil meraih pundi-pundi berkat social commerce. Dia menyebut penutupan social commerce akan memutus rezeki para kreator yang bergantung pada program afiliasi.

Menurut Indah Putri, saat ini ada banyak sekali konten kreator yang menggantungkan dirinya dari komisi di program afiliasi. Dia mengatakan ini tidak bisa diremehkan karena perputaran ekonominya sendiri sangat lah besar.

"Sudah banyak yang menggantungkan diri dari TikTok Shop. Kalau bisa jangan deh karena dampak ekonomi akan sangat terasa. Aku sendiri merasakan bagaimana saat-saat pandemi mengalami krisis ekonomi namun berhasil bangkit dari sini," pungkasnya. iNewsSidoarjo

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network