Diperkirakan jadwal penerbangan untuk Jamaah ini berakhir hingga bulan Februari 2024 mendatang.
“Kalo total keseluruhan 6.000 jemaah, kita punya datanya. Para Jamaah ini akan selesai diberangkatkan kurang lebih pada bulan februari 2024. Kita memiliki sebelas penerbangan pesawat dalam satu minggu. Dimana pesawat-pesawat itu akan kita atur untuk keberangkatan para Jemaah Arofah Mina,” terang Muhibbin.
Ditanya terkait motifasi memberangkatkan jamaah umrah Arofah Mina, Muhibbin mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan adanya pemberitaan tentang adanya jamaah umrah yang gagal terbang di wilayah Surabaya.
Selain itu, pihaknya berupaya untuk membantu menyelesaikan masalah yang menjadi beban negara.
“Motifasi yang paling utama adalah melihat kota Surabaya dengan berita yang kurang enak didengar tentang Jamaah gagal terbang, itu membuat asosiasi merasa prihatin. Selain itu kita juga membantu menyelesaikan masalah yang menjadi beban negara. Terlebih lagi Menteri Agama adalah seorang kader pemuda ansor. Dan saya sendiri adalah anggota Bendahara Ansor Jatim, dan saya harus mengambil sikap,” ujar Muhibbin.
Terkait persoalan adanya Jemaah gagal berangkat, lanjut muhibbin, pihaknya berharap tidak terulang Kembali. Dirinya juga berpesan kepada penyedia jasa travel untuk tidak memberikan harga yang mengikat. Pasalnya, harga perjalananan umrah sering berubah sesuai situasi dan kondisi.
“Untuk masalah yang terjadi yang kemarin tidak boleh terulang Kembali, satu pesan saya, jangan membuat harga yang mengikat. Umrah ini tidak bisa hari ini mendaftar, berangkat tiga bulan yang akan datang harganya sama, itu gak bisa. Walaupun itu salah satu trik dalam marketing, namun, itu trik yang harus di hindari,” imbuh.
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait