Raden Patah Sosok Pendiri Kesultanan Demak Abad ke-15

Intan Rachmasari
Raden Patah berperan penting dalam penyebaran ajaran Islam di Demak. Foto/Ist

Setibanya di Jawa, keduanya segera memutuskan untuk belajar dibawah bimbingan Sunan Ampel di Surabaya. Setelah itu, Raden Kusen melayani di Majapahit. Sementara Raden Patah memutuskan untuk pindah ke Jawa Tengah dan mendirikan sebuah pesantren di daerah hutan Bintara yang dinamakan Pesantren Glagahwangi.

Seiring kemajuan pesantren dan agama Islam di sekitar Bintara, Raden Patah mengganti nama Glagahwangi menjadi Demak dengan ibu kota bernama Bintara.

Kemajuan Demak menimbulkan keprihatinan bagi Brawijaya alias Bhre Kertabhumi. Dia khawatir jika suatu saat Raden Patah mungkin akan merencanakan pemberontakan.

Akibatnya, Raden Kusen yang pada saat itu sudah diangkat sebagai Adipati Terung, diinstruksikan untuk mengajak Raden Patah. Raden Kusen pun menghadapinya di Majapahit. Brawijaya yang diidentifikasi sebagai Brawijaya V, merasa terkesan dengan tindakan yang dilakukan oleh pendiri Kesultanan Demak ini.

Oleh karena itu, akhirnya ia bersedia mengakui Raden Patah sebagai putranya. Menurut Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda, Raden Patah memiliki niat untuk menyerang Majapahit.

Editor : Yoyok Agusta Kurniawan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network