SURABAYA, iNewsSidoarjo - Esport (Elektronik Sport) benar - benar menyedot perhatian kaum muda khususnya remaja.
Turnamen First Impact Yodu Comet di Surabaya diikuti oleh 1200 orang peserta yang didominasi usia 13 hingga 24 tahun.
Sejak tanggal 7 Juni 2023, turnamen para gamers ini digelar di sejumlah café, yaitu Serlok Café Mulyosari, Serlok Café Wiyung, Kofibrik Rungkut dan 6 kampus di Surabaya.
Dari tiap lokasi tersebut, dijaring satu tim pemenang, untuk diturunkan dalam laga final, dengan cabang yang akan dipertandingkan yaitu Mobile Legend, Free Fire, dan e-Football. Kini di babak final, ada 10 tim yang berlaga untuk memperebutkan gelar juara. Acara yang digelar di Atrium lantai 3 World Trade Center (WTC) Surabaya, Laga Final Turnamen First Impact Yodu Comet digelar Minggu (25/6/2023).
Head Esport Yodu, Ogi Lastio Hadiansyah mengungkapkan jika Esport adalah salah satu cabang olahraga yang tidak dipertandingkan pada level nasional, namun sudah internasional.
“Pada level Sea Games dan Asean Games, Esport sudah dipertandingkan. Hal ini juga menjadi ajang pemberdayaan atlet-atlet daerah untuk dibawa ke level nasional. Juara dari turnamen ini akan melawan region atau tim dari pulau lain, untuk menentukan nanti siapa yang meraih juara nasional,” ungkapnya.
Sebelumnya, kota Bandung dan Jogjakarta dipilih untuk mencari bakat atlet dan sudah berlangsung sejak Desember 2022 hingga Maret 2023.
“Surabaya adalah kota ketiga setelah Bandung dan Jogja. kami membuat even Esport ini, harapannya bisa berkelanjutan karena Esport juga sudah masuk dalam katagori olahraga berbasis elektronik,” tegasnya.
Usai menggelar even di Pulau Jawa, rencananya Ogi akan menggelar kejuaraan Esport Yodu Comet ini di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, hingga ke Indonesia bagian Timur yakni Papua.
Adapun persiapan mendapatkan juara nasional ini saat ini tengah dilakukan Ogi bersama tim dalam Yodu Comet.
“Setelah dari Surabaya ini, kami akan ke Malang, kemudian ke Jabodetabek, selanjutnya ke Bali, dan Nusa Tenggara (Nusra). Jadi juara di region Jawa akan ketemu dengan region Bali Nusra,” pungkasnya.
Mantan atlet Dota ini juga mengungkapkan alasannya menggelar even Esport ini.
“Kami ingin menanamkan perspektif positif terhadap aktivitas game dan juga turut membangun iklim positif dalam kompetisi Esport. Olahraga ini sudah diakui pemerintah, bahkan berada di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga,” tutupnya. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait