Kapal selam Titan mulai turun menyelam pada pukul 08.00 pada hari Minggu dan dijadwalkan muncul kembali tujuh jam kemudian, menurut Coast Guard AS.
Kapal selam yang hilang itu membawa miliarder Inggris Hamish Harding dan konglomerat Pakistan Shahzada Dawood beserta putranya Suleman, yang juga berkewarganegaraan Inggris.
OceanGate Expeditions, perusahaan pemilik kapal selam Titan, mengenakan biaya USD250.000 untuk satu kursi di kapal selam.
"Cukup banyak pengamat di Twitter mempertanyakan hierarki berita media dan asimetri antara liputan kapal selam [penjelajah] Titanic dan kapal karam migran yang dekat dengan Yunani. Jawaban dari editor?" tulis jurnalis Jean-Paul Marthoz di Twitter.
"Tidak ada yang harus mati. Namun ironisnya, 5 orang kaya [2 di antaranya dari Pakistan] pergi untuk wisata Titanic kini menjadi berita utama CNN. Sementara 298 orang miskin Pakistan yang tenggelam di Yunani tidak lagi layak untuk dibicarakan sebagai cerita utama karena darah mereka murah," kritik asisten profesor Umer Hussain.
Yang lain menjelaskan tentang terburu-buru untuk menyelamatkan penumpang Titan, sementara ratusan pengungsi dilaporkan menunggu berjam-jam di Laut Mediterania dengan harapan mendapat tanggapan darurat yang cepat sebelum kapal mereka tenggelam.
"Miliarder yang telah membayar USD250.000 untuk melihat Titanic dengan sedih dan tragis hilang dan itu mendominasi upaya global untuk menyelamatkan. Dibandingkan dengan kurangnya terburu-buru untuk menyelamatkan pengungsi yang melarikan diri dari perang dan kelaparan yang hilang di lepas pantai Yunani," tulis seorang pengguna akun Twitter @frpaddybyrne. iNewsSidoarjo
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait