CALIFORNIA, iNewsSidoarjo.id - Dampak dari profitabilitas yang menurun, Perusahaan penyedia layanan berbagi tumpangan, Uber Technologies menyampaikan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 karyawan di divisi rekrutmen pada, Rabu (21/06/2023) waktu setempat.
Hal ini dilakukan di tengah rencana perusahaan untuk mempertahankan jumlah staf sepanjang tahun dan merampingkan biaya. Dilansir dari iNews.id yang dikutip dari Reuters, pemangkasan karyawan tersebut mempengaruhi kurang dari 1 persen dari total tenaga kerja Uber secara global sebanyak 32.700.
Sebelumnya, pemangkasan juga dialami 150 karyawan di divisi layanan pengiriman pada awal tahun ini. PHK karyawan terbaru ini berdampak terhadap 35 persen dari tim perekrutan Uber, menurut laporan Wall Street Journal.
Sebelumnya, Uber memangkas karyawan sebesar 17 persen pada awal pandemi atau pertengahan 2020. Perusahaan melakukan PHK karyawan yang lebih kecil dibanding pesaingnya, Lyft dalam beberapa bulan terakhir.
Di bawah kepemimpinan CEO baru David Risher, perusahaan berbagi tumpangan, Lyft telah memberhentikan sekitar 26 persen karyawan dari total tenaga kerja pada bulan April lalu.
Diketahui jika pada akhir 2022, perusahaan telah melakukan PHK terhadap 700 karyawan di tengah upaya perusahaan untuk melindungi margin guna merebut lebih banyak pangsa pasar dari pesaing terbesarnya, Uber.
Kemudian pada Mei lalu, Uber menyampaikan bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk membukukan profitabilitas pendapatan operasional tahun ini dan mempertahankan karyawan setelah jumlah karyawan turun secara berurutan pada kuartal I 2023.
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait