Jelang Idhul Adha 2023, DP2 Sidoarjo Perketat Masuknya Hewan Kurban dari Luar Daerah

MH/Tim iNewsSidoarjo.id
dr Tony Hartono, Kepala Bidang Produksi Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo. (Foto : iNewsSidoarjo.id).

SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id — Dinas Pangan dan Pertanian (DP2) Kabupaten Sidoarjo memperketat masuknya hewan kurban dari luar daerah. Salah satunya, memperketat akses lalu lintas hewan ternak di Kota Delta.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan pengawasan terkait penyebaran virus LSD (Lumpy skin disease) menjelang hari raya Idul Adha.

Pernyataan ini disampaikan dr Tony Hartono, Kepala Bidang Produksi Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (12/6/2023).

Menurut dia, virus LSD ini sudah masuk di Kabupaten Sidoarjo dan tersebar di 18 kecamatan. "Kami sudah menemukan ada 250 kasus. Dari jumlah itu, ada 25 sudah bisa disembuhkan," ucapnya.

"Kami juga menginformasikan ke masyarakat bahwa virus LSD ini tidak bisa menular ke manusia (zoonosis) atau sebaliknya. Karena itu, kita tidak usah menanggapinya terlalu berlebihan," pinta dia.

Dokter hewan alumni Unair Surabaya itu menjelaskan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan surat edaran nomer 34 tahun 2023 terkait hewan ternak yang terkena virus LSD.

Dalam surat edaran tersebut, sabung dia, MUI mengatur tentang kategori hewan ternak yang terkena virus tersebut untuk dijadikan hewan kurban.

"Bagi hewan kurban sapi yang terkena virus LSD dengan gejala yang ringan, maka tetap sah untuk dilakukan pemotongan. Namun untuk hewan qurban yang bergejala sedang dan berat, maka tidak sah untuk dilakukan pemotongan," jelasnya.

Meski demikian, Toni mewajibkan melengkapi dokumen kepada pedagang hewan kurban yang membawa hewan ternak dari luar Sidoarjo untuk di jual di Kota Delta.

Dokumen tersebut, ucap dia, berupa surat keterangan kesehatan hewan (SKH) dari dinas terkait asal hewan ternak tersebut. Selain itu, untuk prasyarat lalu lintas, hewan kurban juga harus sudah di vaksin PMK satu kali.

"Biasanya sapi yang sudah divaksin diberi tanda IRtek di telinganya," ungkapnya.

"Untuk itu kami menyarankan bagi masyarakat yang akan membeli hewan kurban, pastikan hewan tersebut ada tanda IRteknya," pungkasnya.

Sekedar diketahui, saat ini menjelang perayaan hari raya Idul Kurban masyarakat di Indonesia dibayangi kekhawatiran penyebaran virus LSD pada hewan Qurban. Dimana virus LSD ini pertama kali ditemukan di Riau pada pertengahan Februari 2022 lalu.

Pada bulan Agustus lalu, virus ini di temukan di Jawa tengah pada sapi yang berasal dari Kabupaten Kendal yang masuk ke Kota Semarang. Sedangkan pada bulan Desember 2022 lalu, virus LSD ini baru ditemukan di Jawa Timur.

Editor : Nanang Ichwan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network