SIDOARJO, iNewsSidoarjo.id - Bulan ramadhan tinggal menghitung hari, Selasa (14/3/2023). Bahkan, Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) Jawa Timur memprediksi awal ramadhan akan jatuh pada Kamis, (23/3/2023) mendatang.
Wakil Ketua LF PWNU Jatim Syamsul Ma’arif menyatakan, prediksi tersebut berdasarkan metode hisab LF PWNU Jatim bahwa pada 22 Maret 2023, hilal potensi bisa terlihat memenuhi kreteria rukiyah diatas 3 derajat dan lokasinya diatas 6,4 serta dalam hitungan kisaran falakiyah 8 derajat.
"Maka, secara metode hisab 1 ramadhan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023 mendatang," ucapnya ketika memberikan materi hisab dan rukyatul hilal di Pondok Pesantren Burhanul Hidayah di Desa Jenggot, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo pada Senin(13/3/23) lalu.
Syamsul menegaskan, penentuan prediksi melalui metode hisab tersebut tetap akan menunggu hasil rukyatul hilal yang dilakukan lembaga falakiyah pada tanggal 29 sya’ban 1444 hijriyah.
"Sebab Nahdlatul Ulama berpegang pada putusan rukyatul hilal dan kemudian akan dilaporkan kepada jajaran falakiyah PBNU sebagai bahan isbat pemerintah melalui menteri agama republik indonesia," jelasnya.
Lebih jauh menurut dia, secara struktural, LF PWNU Jatim tetap menunggu hasil ikhbar PBNU melalui hasil isbat menteri Agama RI dalam penentuan jatuhnya awal ramadhan 1444 hijriyah.
Begitupun, sambung dia, untuk penentuan Hari Raya Idul Fitri tetap sama halnya menunggu hasil rukyat hilal di tanggal 29 Ramadhan nanti. Bilamana hilal terlihat, ungkap dia, maka tanggal 1 ramadhan hari kemudian. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka 29 ramadhan akan disempurnakan menjadi 30 hari.
"Secara prediksi hisab 29 ramadhan hilal masih berada dibawah imkarukyah yaitu 2 derajat karena kurang dari derajat kreteria imkarukyah maka versi nahdlatul ulama ramadhan disempurnakan 30 hari akan tetapi semua harus tetap melalui proses rukyatul hilal lebih dahulu," pungkasnya.
Editor : Nanang Ichwan