JAKARTA, iNewssidoarjo.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengutuk pembakaran dan penyobekan Alquran yang terjadi di Swedia dan Belanda.
Ia menegaskan pemerintah saat ini telah mengirimkan nota diplomatik terhadap kedua negara tersebut. Langkah berikutnya pemerintah Indonesia bakal memanggil duta besar yang bertugas di kedua negara tersebut.
“Saya kira Indonesia selalu mengambil sikap untuk meredam yang namanya terjadi potensi konflik. Ini pemerintah sudah membuat nota politik tentang peristiwa ini dan akan memanggil duta besarnya karena memang peristiwa bisa memicu konflik. Bahkan kalau kita tidak bisa menjaganya itu bisa potensi konflik itu bisa melebar atau terjadi di berbagai negara lain,” tutur Wapres usai menghadiri acara di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Seperti diketahui, aksi pembakaran Alquran dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai Stram Kurs yang berhaluan ekstremis sayap kanan Denmark di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia pada Sabtu tanggal 21 Januari 2023.
Selanjutnya, dalam demonstrasi anti-Turki di Den Haag, Belanda, terjadi juga aksi menyobek Alquran. Wapres pun menegaskan Indonesia akan selalu mengambil sikap untuk meredam aksi-aksi yang bisa bepotensi konflik.
“Nah ini, oleh karena itu ini yang tidak disadari potensi ini bisa membawa sikap permusuhan. Apalagi itu tindakan, ucapan pun seharusnya harus dijaga,” ucapnya.
Wapres pun menegaskan teologi kerukunan juga perlu dijaga.
“Itu yang tadi saya bilang teologi kerukunan. Teologi kerukunan itu narasi-narasinya juga tidak boleh dalam menyampaikan paham keagamaan menimbulkan konflik, harus dijaga, lah ini tindakannya,” katanya.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan
Artikel Terkait