SIDOARJO, iNews.id - Proyek pekerjaan saluran air di RT 15, RW 4, Dusun Entalsewu, Desa Entalsewu, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo disidak Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, Senin (5/9/2022).
Sidak tersebut untuk merespon laporan warga desa setempat, khususnya warga Perumahan Graha Sewu yang menilai pembangunan saluran air tersebut kurang baik, tak sesuai perencanaan.
“Kita dapat laporan dari warga terkait pembangunan atau pemasangan saluran air atau gorong-gorong yang tinggi sehingga air tak bisa masuk ke saluran air dan mengakibatkan air tumpah keluar di Perum Graha Sewu," ucapnya.
Subandi yang didampingi Plt Kadis Perumahan, Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (P2CKTR) Sidoarjo Heri Soesanto dan Kadis Pekerjaan Umum Bina marga dan Sumber Daya Air (PUBM SDA) Dwi Eko Saptono dan perangkat desa setempat memerintahkan dinas terkait segera melakukan pembenahan.
Tak hanya itu, mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo itu juga meminta agar pembangunan saluran air menggunakan anggaran APBD senilai Rp 160 juta harus sesuai rencana, kualitas dan harus sesuai spesifikasi.
"Ketika saya lihat di lapangan tadi kondisi saluran airnya memang kurang turun, untuk itu kita perintahkan agar dilakukan pembenahan," pintanya.
Lebih jauh menurut dia, pihaknya berharap pengerjaan proyek seperti ini tidak terulang kembali. Ia sangat mensayangkan bila terdapat lagi pengerjaan proyek dengan hasil seperti ini. Pasalnya pengerjaan seperti ini sama halnya dengan mengulangi dua kali pekerjaan.
"Saya minta sebelum kegiatan atau pembangunan ini benar-benar selesai sudah disampaikan kepada pengawas bangunan jika pekerjaan itu tidak sesuai maka akan diberikan teguran, melalui surat, jangan sampai nanti ada laporan dari warga, dan begitu ada laporan dari warga harus segera direspon," pintanya.
Minta Komunikasi yang Baik Lintas Sektoral
Kedepan Wabup berharap komunikasi antar dinas maupun pemerintah desa terkait pembangunan diwilayahnya. Hal itu penting untuk menghindari permasalahan seperti ini.
Pemerintah desa juga dimintanya ikut melakukan pengawasan terhadap proyek pembangunan yang ada. Agar pembangunan yang dilakukan sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat.
"Akan percuma di mana Pemerintah Daerah sudah mulai pembenahan seperti normalisasi, betonisasi dan pavingisasi tapi ternyata dalam bentuk pengerjaan kurang maksimal maka dari itu sebelum terjadi dibentuk kerjasama antara kepala desa, perangkat desa yang ikut serta dalam pengawasan," ucapnya.
"Saya minta tolong pak camat, kalau ada proyek di desa coba untuk selalu berkoordinasi dengan pihak desa untuk ikut mengawasi agar kualitas bangunannya baik dan juga bila ditemukan tidak bagus dalam pengerjaannya harus ditegur, bikin surat ke OPD agar segera dibenahi dan pembangunan itu nanti benar-benar maksimal,” tambahnya.
Melihat pengerjaan itu, Subandi menyarankan untuk mengukur perbedaan ketinggian dengan waterpass. Tidak menggunakan selang. Dengan alat itu akan mudah diketahui titik rendahnya permukaan. Sehingga fungsi saluran air dapat maksimal. Air hujan dapat seluruhnya mengalir ke saluran air yang dibuat.
"Jika masih pakai manual tidak akan tahu kelenturan berapa, selain itu disesuaikan dengan daerah perumahan agar pembuangan bisa masuk ke saluran sehingga semua pembuangan bisa masuk ke sungai," sampainya.
Editor : Nanang Ichwan
Artikel Terkait