KIEV, iNesSidoarjo.id- Ancaman bom Nuklir atau senjata nuklir taktis telah jadi sorotan masyarakat internasional, usai Rusia mengancam akan menggunakannya di tengah operasi militernya di Ukraina.
Melangsir dari SINDOnews.com Moskow diperkirakan memiliki ribuan senjata nuklir taktis, Bahkan, dianggap persediaan terbesar di dunia yang dapat digunakan kapan saja.
Penggunaan senjata nuklir juga tertanam dalam doktrin militer Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengimbau seluruh dunia untuk menanggapi ancaman tersebut dengan serius.
Bom nuklir terkesan mengerikan setelah kota Hiroshima dan Nagasaki menjadi korban pertama, namun para pakar menjelaskan ada cara untuk menyelamatkan diri dari senjata semacam itu.
Para pakar, yakni Robert K. Niven; seorang Associate Professor, Chi-King Lee; Profesor Teknik Sipil, Damith Mohotti; Dosen Senior dan Paul Hazell; Profesor Dinamika Dampak di Akademi Pasukan Pertahanan Australia, menuliskan cara penyelamatan tersebut dalam karya tulis mereka yang dipublikasikan di The Conversation dan dilansir ABC News, Jumat (22/4/2022).
Inilah yang akan terjadi selama ledakan bom nuklir taktis, termasuk tiga tahap penyalaan atau pengapian, ledakan, dan kejatuhan radioaktif—dan bagaimana seseorang dapat bertahan dari ini.
Pengapian Jika serangan nuklir taktis terjadi, Anda melihat kilatan tiba-tiba di langit, seterang (atau bahkan lebih terang dari) matahari. Anda dapat dengan cepat memalingkan wajah Anda dan lari mencari perlindungan.
Kecerahan tiba-tiba menghilang, tetapi kembali lagi beberapa saat kemudian dan berlanjut—kilatan ganda khas yang disebabkan oleh persaingan antara bola api dan gelombang kejut. Itu menjadi sangat panas dan cerah, dan Anda dapat melindungi mata Anda untuk menghindari luka bakar retina.
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan