WASHINGTON, iNewsSidoarjo.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin masih tetap diundang untuk menghadiri pertemuan puncak G20 di Bali pada tanggal 15-16 November mendatang.
Undangan yang ditujukan kepada para pemimpin negara G20, sudah dikirim sebelum operasi militer khusus Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
"Mengundang kepala negara tidak bisa seperti, 'Oh, besok kita akan mengadakan G20 dan kita kirim undangan (sekarang)'.
Kami mengirim undangan seperti sebelumnya dan itu sudah dilakukan. Sekarang, semua negara G20 sudah menerima undangan," kata Sri Mulyani, dalam debat di sela-sela Spring Meetings Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis waktu setempat.
Pernyataan Sri Mulyani disampaikan setelah pejabat dari beberapa negara Barat melakukan walk out dalam pertemuan sehari sebelumnya, memprotes keikutsertaan delegasi Rusia meskipun secara virtual.
Menkeu AS Janet Yellen memimpin boikot bersama delegasi Ukraina, Inggris, Prancis, dan Kanada, saat pejabat Rusia berbicara dalam pertemuan itu.
Selain itu peserta lainnya yang hadir mematikan kamera. Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland membagikan foto para peserta keluar dari pertemuan disertai pernyataan,
"Demokrasi dunia tidak akan tinggal diam dalam menghadapi agresi Rusia dan kejahatan perang yang berkelanjutan." Sri Mulyani.
mengomentari apa yang dilakukan para pejabat itu sebagai hal wajar, ekspresi dari kebijakan negara masing-masing atas apa yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Namun pada intinya setiap peserta tetap membahas agenda penting pertemuan.
“Tidak mudah, mereka semua berada di ruang yang sama. Tapi jika Anda tidak setuju dan Anda ingin mengungkapkannya secara politis, terutama seperti Chrystia yang baru saja walk out, itu adalah ekspresi kebijakan.
Itu tidak menghalangi kita untuk membicarakan (hal) yang penting," ujarnya. inewssidoarjo.id
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan