MOSKOW, iNews.id – Warga Muslim yang disandera tentara neo-Nazi Ukraina di sebuah masjid di Kota Mariupol dibebaskan Pasukan khusus Rusia.
Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, akhir pekan ini.
“Selama serangan yang bertujuan untuk membebaskan Kota Mariupol, atas permintaan Presiden Turki R (Tayyip) Erdogan, sebuah operasi khusus dilakukan di Distrik Primorsky pada 16 April untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh Nazi Ukraina di sebuah masjid Turki,” kata Juru Bicara Kemhan Rusia, Igor Konashenkov, seperti dikutip kantor berita Sputnik, Minggu (17/4/2022).
Menurut dia, selama operasi berlangsung, pasukan Rusia berhasil membuka kembali masjid tersebut.
Tentara Moskow juga membunuh 29 militan Ukraina, termasuk tentara bayaran.
“Para sandera, warga salah satu negara CIS (bekas Uni Soviet), telah dibebaskan dan dibawa ke tempat yang aman,” ujar Konashenkov.
Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Operasi itu sebagai tanggapan atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) kepada Moskow, agar memberikan mereka perlindungan terhadap serangan intensif oleh pasukan Kiev.
DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. Para pejabat Rusia mengatakan, tindakan militer mereka di Ukraina bertujuan untuk mendemiliterisasi dan mendenazifikasi negeri tentangga mereka itu.
Negara-negara Barat telah meluncurkan kampanye sanksi secara komprehensif terhadap Moskow sebagai tanggapan atas agresi militer Rusia di Ukraina. iNewsSidoarjo.id
Editor : Yoyok Agusta Kurniawan