Sungai Kali Lamong Meluap, Akses Desa dan Lahan Pertanian Terendam
GRESIK, iNewsSidoarjo.id — Sungai Kali Lamong kembali meluap dan merendam sejumlah wilayah di selatan Kabupaten Gresik. Luapan air yang dipicu meningkatnya debit kiriman dari wilayah hulu tersebut mengakibatkan akses antar desa terganggu serta lahan pertanian warga tergenang, Senin (22/12).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik mencatat, kenaikan debit air mulai terpantau sejak pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu sungai menyebabkan aliran air menuju Gresik meningkat dan melampaui kapasitas sungai.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, F.X. Driatmiko Herlambang, menyampaikan bahwa banjir yang terjadi merupakan banjir luapan akibat air kiriman. Air meluap ke jalan lingkungan, jalan poros desa, permukiman warga, hingga area persawahan. Hingga siang hari, kondisi banjir terpantau stagnan dan masih dalam pengawasan petugas.
Berdasarkan data BPBD, luapan Kali Lamong berdampak pada delapan desa di dua kecamatan. Di Kecamatan Balongpanggang, enam desa terdampak yakni Desa Dapet, Sekarputih, Wotansari, Karang Semanding, Banjar Agung, dan Pucung. Genangan air menghambat mobilitas warga, merendam 42 rumah, serta sekitar 49 hektare lahan pertanian dengan ketinggian air berkisar 5 hingga 30 sentimeter.
Sementara itu, di Kecamatan Benjeng, banjir melanda dua desa dan menggenangi fasilitas umum, lima rumah warga, serta sekitar 50 hektare lahan persawahan. Ketinggian air di wilayah ini tercatat mencapai maksimal 35 sentimeter, sehingga sejumlah akses desa tidak dapat dilalui kendaraan.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka, banjir ini kembali memicu kekhawatiran warga, khususnya para petani yang tanamannya terancam gagal panen. BPBD bersama aparat kepolisian dan pemerintah desa terus melakukan pemantauan Tinggi Muka Air (TMA) Kali Lamong serta bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan kiriman air susulan.
BPBD Gresik mengimbau masyarakat agar tetap waspada, membatasi aktivitas di wilayah terdampak, dan mengikuti informasi resmi terkait perkembangan kondisi banjir, terutama jika hujan di wilayah hulu kembali meningkat.
Editor : Aini Arifin