Dekatkan Seni Bonsai ke Anak Muda, Ratusan Bonsai Mini Adu Keindahan di Surabaya
SURABAYA, iNewsSidoarjo.id – Suasana berbeda tampak di salah satu kafe di Kota Surabaya. Bukan sekadar tempat nongkrong, kafe tersebut berubah menjadi galeri seni hidup yang memamerkan keindahan miniatur alam. Sebanyak 150 bonsai dari berbagai daerah di Jawa Timur diadu keindahannya dalam ajang Bonsai Art Mini Kontes yang diprakarsai komunitas Bonsai Seni Nuswantara.
Kontes yang digelar selama tiga hari, mulai 19 hingga 21 Desember ini, menghadirkan beragam karya bonsai dengan karakter unik. Batang meliuk, daun rimbun, hingga komposisi pot artistik menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang sebagian besar merupakan kalangan muda.
Ketua Panitia Bonsai Art Mini Kontes, Sujud Sukur, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi di kafe bukan tanpa alasan. Menurutnya, kegiatan ini sengaja menyasar ruang publik yang akrab dengan anak muda agar bonsai tidak lagi dipandang sebagai hobi orang tua. “Tujuan kami adalah mengenalkan dan mengedukasi masyarakat, khususnya Gen Z. Karena itu kami menyasar kafe, supaya mindset bahwa pecinta bonsai itu identik dengan orang tua atau pensiunan bisa berubah,” ujar Sujud. Sabtu, (20/12/2025).
Ia menambahkan, ke depan bonsai harus mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai seni dan filosofinya. Bonsai, kata dia, bukan sekadar tanaman hias, tetapi juga media ekspresi dan kesabaran. “Harapannya, bonsai bisa lebih disukai anak muda. Mereka bisa menyalurkan kreativitas, belajar seni, sekaligus mencintai alam lewat bonsai,” tambahnya.
Dalam kontes ini, panitia melombakan dua kategori utama. Pertama, kategori bonsai mini dengan tinggi tanaman di bawah 30 sentimeter. Kedua, kategori bonsai bunjin, dengan tinggi pohon bebas namun diameter pot dibatasi maksimal 30 sentimeter. Dari masing-masing kategori, dewan juri akan memilih 10 bonsai terbaik berdasarkan kriteria keindahan, karakter, proporsi, serta kreativitas pembentukan. Penilaian dilakukan secara ketat oleh juri berpengalaman di bidang bonsai.
Ajang ini pun mendapat sambutan positif dari para penghobi. Salah satunya Eko Murwanto, warga Waru, Sidoarjo, yang mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut. Ia menilai kontes ini memberi warna baru bagi dunia bonsai di Jawa Timur. “Saya sangat mengapresiasi kontes ini. Konsepnya menarik dan tempatnya juga dekat dengan anak muda. Ini langkah bagus untuk regenerasi pecinta bonsai,” kata Eko.
Pemilik ratusan koleksi bonsai ini juga menyebut, kontes bukan hanya soal adu keindahan, tetapi menjadi ruang bertemu dan berbagi pengalaman antar penghobi. Menurutnya, silaturahmi adalah nilai penting dalam setiap ajang bonsai. “Lewat kontes seperti ini, kami bisa saling belajar, bertukar ilmu, dan mempererat persaudaraan. Bonsai itu bukan cuma soal menang, tapi juga soal proses dan kebersamaan,” pungkasnya.Editor : Yoyok Agusta Kurniawan